Jakarta (ANTARA) -
Di Dermaga Markas Komando (Mako) Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta, Senin, Panglima menutup rangkaian acara dengan melepas tali tambang yang mengikat KRI Diponegoro-365 dan dia bersama-sama keluarga prajurit menyaksikan 120 prajurit terpilih itu memulai perjalanan dari Jakarta menuju perairan di Lebanon untuk bertugas bersama pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Saya sungguh merasa bangga mendengar dan melihat kesiapan TNI Angkatan Laut kita dalam menjalankan peran diplomasi militer di dunia internasional sebagai bagian dari pasukan perdamaian PBB. Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia selalu mengirimkan kapal perang dan helikopter untuk bergabung dalam misi perdamaian PBB Maritime Task Force UNIFIL mulai 2009 dengan menggunakan kapal korvet jenis Sigma," kata Panglima TNI dalam sambutannya saat upacara keberangkatan di Dermaga Mako Kolinlamil.
Satgas Kontingen Garuda Maritime Task Force merupakan salah satu unit tugas dalam pasukan perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) yang seluruhnya terdiri atas prajurit TNI Angkatan Laut.
Satgas MTF di Lebanon bertugas memelihara perdamaian di sepanjang perbatasan Lebanon dan Israel bersama satuan tugas lainnya, antara lain Satgas Batalyon Mekanis TNI (INDOBATT), Satgas Pendukung Markas/Force Headquarter Support Unit (FHQSU), Satgas Indo Force Protection Company (FPC), Satgas Koordinasi Sipil-Militer/Civilian Military Coordination (CIMIC) TNI, Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU), dan Satgas Level 2 Hospital.
Sebagian besar prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL beroperasi di darat, sementara untuk Satgas MTF menjalankan tugasnya di laut.
Beberapa tugas yang diemban oleh para prajurit dari Satgas MTF UNIFIL, di antaranya berpatroli di daerah perairan, terutama di sepanjang perbatasan, mencegah masuknya senjata secara ilegal, dan menggelar pelatihan untuk prajurit Angkatan Laut Lebanon.
Indonesia tiap tahunnya rutin mengirim prajurit TNI untuk bergabung dalam pasukan perdamaian PBB di Lebanon setidaknya selama kurang lebih 15 tahun. Indonesia juga menjadi salah satu negara yang berkontribusi cukup banyak mengirimkan prajurit-nya untuk bertugas di pasukan perdamaian PBB.
Di Lebanon per 26 Oktober 2023, Pusat Penerangan TNI menyebut ada 1.229 prajurit yang tergabung dalam berbagai satgas UNIFIL.
Satgas KONGA MTF XXVIII-O UNIFIL 2023 yang diberangkatkan oleh Panglima hari ini dipimpin oleh Letkol Laut (P) Wirastya Haprabu. Dia memimpin pasukan yang terdiri atas 103 prajurit ABK (anak buah kapal) yang bertugas di KRI Diponegoro-365, kemudian 32 perwira, 51 bintara, dan 20 tamtama.
Di luar kru kapal, ada juga 16 prajurit, yang terdiri atas empat perwira penerbang (pilot dan kopilot), satu teknisi pesawat, empat kru pesawat, satu perwira kesehatan, satu perwira intelijen, satu perwira psikologi, satu perwira penerangan, satu perwira hukum, satu bintara Komando Pasukan Katak (Kopaska) — pasukan elite TNI AL, dan satu bintara penyelam.
Dalam sambutannya, Panglima berpesan kepada para prajurit untuk selalu memberikan yang terbaik saat bertugas, dan tetap mawas diri.
“Saya ingin kembali mengingatkan doktrin kita di daerah operasi bahwa tidak ada sejengkal pun tanah di daerah operasi yang aman. Oleh karena itu, Dansatgas (Komanan Satgas) bersama seluruh jajarannya untuk selalu saling mengingatkan, selalu waspada, dan siap siaga. Keluargamu akan senantiasa berdoa untuk keselamatan dan kesehatan kalian selama melaksanakan tugas negara ini agar dapat kembali berkumpul bersama saat purnatugas nanti," tutur Agus Subiyanto.
Dalam upacara keberangkatan itu, beberapa pejabat yang juga hadir di antaranya Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Muhammad Ali, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.