Pangkalpinang (Antara Babel) - Bank Indonesia Perwakilan Babel mencatat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung triwulan I tahun 2016 mengalami perlambatan.
"Pada triwulan I tahun 2016 tercatat perekonomian Babel tumbuh sebesar 3,30 persen (yoy) atau secara nominal mencapai Rp11,5 triliun, melambat dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,28 persen (yoy)," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Babel Bayu Martanto pada kegiatan diseminasi kajian ekonomi dan keuangan regional Babel di Pangkalpinang, Kamis.
Ia menambahkan, perlambatan ekonomi terjadi di beberapa sektor utama yaitu sektor industri pengolahan serta pertambangan dan penggalian.
"Penurunan kinerja sektor industri pengolahan ini salah satunya disebabkan oleh menurunnya kinerja industri crude palm oil dan pertambangan timah," ujarnya.
Lebih lanjut ia sampaikan, penurunan kinerja sektor ekonomi dan melemahnya ekspor Babel masih disebabkan oleh rendahnya harga komoditas dunia akibat perlambatan ekonomi dunia.
"Perlambatan ekspor dan kondisi investasi yang belum membaik juga memberikan pengaruh kepada pertumbuhan ekonomi Babel," ujarnya lagi.
Ia menjelaskan, dari sisi pengendalian harga, Babel tercatat mengalami inflasi sebesar 0,39 persen (mtm) atau 4,41 persen (yoy) pada bulan Mei 2016 dan masih sesuai dengan sasaran inflasi BI.
"Inflasi terjadi disemua komponen dan terutama masih bersumber dari komponen bahan makanan bergejolak dan komponen harga barang yang diatur pemerintah," katanya.
Ia mengatakan, di tengah perlambatan ekonomi, stabilitas sistem keuangan (SSK) Provinsi Babel pada triwulan pertama masih terjaga walaupun terjadi perlambatan penyaluran kredit dan peningkatan NPL yang perlu mendapat perhatian.
"Indikator makro SSK seperti pertumbuhan aset, dana pihak ketiga dan penyaluran kredit masih mengalami pertumbuhan positif masing-masing sebesar 10,16 persen (yoy), 9,17 persen (yoy) dan 1,64 persen (yoy)," ujarnya.
Pertumbuhan Ekonomi Babel 2016 Melambat
Jumat, 17 Juni 2016 0:02 WIB