Karimun, Kepri, (Antara Babel) - Penduduk Desa Tanjunghutan dan Tanjungbatu Kecil, Kecamatan Buru, Kabupaten Karimun menikmati listrik bertenaga surya selama 24 jam dalam satu hari.
"Listrik di dua desa itu selangkah lebih maju dibandingkan dua kelurahan lain di Kecamatan Buru, yaitu Kelurahan Lubuk Puding dan Buru yang hanya menyala malam hari. Dan sebagian besar desa di luar Pulau Karimun Besar, listrik tidak ada yang menyala siang dan malam," kata Camat Buru Hasan Hidayat di sela kegiatan safari Ramadhan Pemkab Karimun di Masjid Al Hidayah, Lubuk Puding, Buru, Kamis (16/6) malam.
Hasan Hidayat mengatakan, listrik yang dinikmati warga dua tersebut berasal dari dua mesin pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang dikelola koperasi masyarakat setempat, yang merupakan cikal-bakal pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat.
Penduduk dua desa tersebut, jelas dia, berjumlah sekitar 800-an kepala keluarga. Mereka dipungut iuran untuk operasional PLTS oleh petugas yang mereka tunjuk.
Menurut camat, warga di dua tersebut sangat terbantu dengan beroperasinya mesin PLTS bantuan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral tersebut.
Dia berharap warga setempat menjadi lebih produktif dalam meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan listrik yang mengalir ke rumah siang dan malam.
Dia berharap listrik yang menyala 24 jam tersebut dapat mendorong pengembangan wisata, seperti objek wisata air panas di Desa Tanjunghutan, salah satu objek wisata unggulan yang masuk Wonderful Kepri.
"Kami memuji kerja keras masyarakat dua desa itu. Mereka sukses mengelola listrik secara mandiri, dan patut menjadi contoh untuk desa-desa terpencil lainnya," ucap Hasan Hidayat.
Sementara itu, lanjut dia, listrik di Kelurahan Lubuk Puding dan Kelurahan Buru masih menyala malam hari.
Dia menuturkan, sebelum puasa, kondisi listrik di dua kelurahan itu sangat memprihatinkan, PLN sering memberlakukan pemadaman bergilir yang sempat memicu unjuk rasa warga.
Pemadaman bergilir teratasi setelah PLN mendatangkan beberapa unit mesin pembangkit diesel menggantikan mesin pembangkit lama yang sudah tua dan sering mengalami gangguan.
"Ke depan, PLN seharusnya membuat perencanaan bagaimana listrik di Kelurahan Lubuk Puding dan Buru juga bisa menyala 24 jam. Kami yakin bisa, masyarakat desa saja bisa," kata dia.
Di tempat yang sama, Bupati Karimun Aunur Rafiq mengatakan, penerangan listrik 24 jam di Desa Tanjunghutan dan Tanjungbatu Kecil diharapkan dapat memacu perekonomian setempat.
"Begitu juga di Kelurahan Lubuk Puding dan Buru, pemadaman bergilir telah teratasi dan kami berharap PLN terus meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat," kata Bupati Aunur Rafiq.