Jakarta (ANTARA) - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan pedang hukum harus tajam untuk membabat habis berbagai halangan dan rintangan pembangunan di Indonesia.
"Masalah utamanya adalah pedang hukum kita itu tumpul, kalau pedang hukum tidak tumpul, kita pasti bisa tabrak habis-habisan, program pembangunan akan berjalan dengan baik," kata Mahfud dalam pernyataan penutup debat keempat Pilpres 2024 di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Minggu.
Mahfud mewakili calon presiden Ganjar Pranowo juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat yang tidak bisa berbuat apa-apa saat terjadi kerusakan alam.
Ia menyampaikan pernyataan itu sembari mengutip lirik lagu Ebiet G. Ade yang berjudul "Berita Kepada Kawan".
"Terkait ini saya teringat lagu Ebiet G Ade, 'Barangkali di sana ada jawabnya. Mengapa di desa, di tanahku terjadi bencana. Mungkin Tuhan mulai bosan, melihat tingkah kita, yang selalu salah dan bangga akan dosa-dosa," kata Mahfud.
Mahfud pun berjanji akan memperbaiki berbagai permasalahan lingkungan yang dihadapi Indonesia. Perbaikan itu akan menjadi warisan bagi generasi muda Indonesia.
"Saudara-saudara kami berjanji, kami akan kembalikan secara bertahap hak rakyat dan untuk ibu-ibu dan anak cucu. Kita akan tagih dunia internasional untuk membayar hutang-hutang yang telah merusak pembangunan," tuturnya.
Baca juga: Soal reforestasi, Muhaimin sependapat dengan Mahfud
Baca juga: Gibran sindir Mahfud "ngambek" karena diberi pertanyaan sulit
Baca juga: Mahfud sebut pertanyaan Gibran soal "greenflation" tak perlu dijawab
KPU RI telah menetapkan tiga pasangan capres-cawapres peserta Pilpres 2024 yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.
Selepas debat pertama pada 12 Desember 2023, debat kedua 22 Desember 2023, dan debat ketiga 7 Januari 2024, KPU menggelar debat keempat yang mempertemukan para cawapres.
Tema debat keempat meliputi energi, sumber daya alam (SDA), pangan, pajak karbon, lingkungan hidup, agraria, dan masyarakat adat.
Baca juga: Ganjar-Mahfud siapkan 7 langkah ciptakan lingkungan berkelanjutan
Baca juga: Mahfud: Panggungharjo Bantul contoh sukses program desa mandiri
Baca juga: Mahfud: Ada 20.000 masyarakat adat di hutan Kaltim tak miliki KTP