Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Pekerjaan Umum Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memfokuskan pengerukan tiga sungai sebagai penanganan jangka pendek masalah banjir.
Tiga kegiatan jangka pendek penanganan banjir tahun ini adalah normalisasi Sungai Rangkui, Pedindang dan Kolong Kacang Pedang. Tiga sungai inilah yang paling banyak sedimennya dan harus dikeruk," kata Kepala Dinas PU Kota Pangkalpinang, Suparlan Dulaspar, Rabu.
Dalam normalisasi tersebut pihaknya akan membuka alur pertemuan antara Sungai Rangkui dan Teluk Bayur yang pembungan airnya mengarah ke Ketapang.
"Tiga kegiatan jangka pendek inilah yang telah dijanjikan oleh pemerintah kota beberapa waktu yang lalu dan ini merupakan bukti kalau kami tidak sekadar bicara, namun langsung berbuat," katanya.
Dikatakannya, untuk tiga kegiatan tersebut sudah menganggarkan sebelum terjadi banjir.
"Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya bahwa anggaran dana alokasi khusus (DAK) dari APBN pada 2015 sudah turun, namun itu tidak bisa dipergunakan karena sesuai dengan hasil verifikasi dari BPKP bahwa itu untuk irigasi persawahan. Sedangkan di Pangkalpinang tidak ada yang namanya irigasi," katanya.
Ia mengatakan, untuk tahun depan pihaknya sudah menganggarkan kembali sebesar Rp61 miliar dan itu hanya tinggal menunggu persetujuan dari DPRD setempat. Anggaran yang diajukan tersebut merupakan program lanjutan terhadap apa yang sedang dilakukan saat ini.
"Sedangkan dari kementerian yang telah kami usulkan sebesar Rp200 miliar, alhamdulillah sudah ada titik terang bahwa mereka akan mengalokasikan dana untuk pendalaman kolong Kacang Pedang, pendalaman sungai Teluk Bayur dan pembuatan kolong penangkap lumpur di hulu sungai Pedindang," katanya.
Dikatakannya, program jangka pendek maupun jangka panjang yang telah direncanakan tersebut akan dikerjakan pada tahun depan.
Untuk program jangka panjang akan tetap dibeli eksavator atau sejenisnya untuk normalisasi secara rutin.