Mentok, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengajak warga untuk terus mempertahankan tradisi menyambut datangnya Ramadhan yang sudah ada di desa masing-masing karena memiliki nilai positif yang layak diwariskan kepada generasi selanjutnya.
"Sampai saat ini banyak kegiatan dan kebiasaan warga yang masih terjaga turun temurun, ini bagus untuk terus dilestarikan untuk diwariskan ke anak, cucu dan generasi berikutnya," kata Bupati Bangka Barat Sukirman di Mentok, Selasa.
Ia mengatakan ada berbagai ragam kebiasaan yang dilakukan warga menyambut bulan Ramadhan, salah satunya yang dilaksanakan di Desa Limbung, Kecamatan Jebus yang menggelar pesta adat sedekah Ruwah.
Dalam rangkaian kegiatan itu, selain menggelar perayaan suka cita, lomba permainan tradisional, juga diisi dengan khataman Al Quran dan "nganggung" (istilah lokal untuk kenduri).
Melalui tradisi khataman Al Quran diharapkan generasi muda dapat semakin termotivasi untuk senantiasa membaca kalam Ilahi tersebut dan mengamalkan dalam setiap aktivitas sehari-hari.
"Mudah-mudahan tradisi yang baik ini dapat senantiasa kita syiarkan, Pemkab mengapresiasi kegiatan ini," ujarnya.
Ia berharap tradisi tahunan ini dapat senantiasa digelar mengingat banyak hal positif yang didapat dari pelaksanaannya.
"Untuk ke depan, tradisi tahunan ini patut kita kembangkan agar semakin menarik dan berkualitas untuk selanjutnya diwariskan ke generasi selanjutnya. Tradisi ini banyak nilai kearifan lokal yang bisa terus dilestarikan karena mengandung nilai-nilai gotong royong, silaturahim, dan menjaga kebersamaan seluruh warga desa," katanya.
Kepala Desa Limbung, Angga Saputra, menjelaskan acara sedekah adat dilaksanakan rutin setiap tahun untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan.
"Kita awali dengan arak-arakan, kemudian proses khataman Al Quran dan nganggung. Salah satu tujuannya agar sanak saudara yang jauh dapat datang dan bersilaturahim, saling memaafkan sebelum bersama-sama memasuki bulan puasa Ramadhan," katanya.