Kabupaten Bogor (ANTARA) - Kantor travel bus rombongan SMK Lingga Kencana yang terlibat kecelakaan di jalan turunan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, teridentifikasi berbasis di Desa Ciherang, Dramaga, Kabupaten Bogor.
Camat Dramaga Atep S Sunaryo mendatangi kantor biro perjalanan wisata bernama Will in Tour and Travel tersebut di sebuah kontrakan pada Rabu siang, dengan kondisi tak berpenghuni.
Ia mengaku baru mengetahui kantor travel yang banyak diperbincangkan karena insiden kecelakaan yang menewaskan 11 orang, berbasis di Dramaga.
"Setelah kami melakukan pengecekan ke lokasi yang disini jelas terpampang Will in Tour and Travel. Kalau berapa lama (sudah beroperasi) kita tidak tahu. Baru tahu hari ini ada kantor travel di sini," kata Atep.
Sementara, pengelola kontrakan Indra Lesmana di tempat yang sama mengungkapkan kantor Will in Tour and Travel nampak tanpa aktivitas usai peristiwa kecelakaan pada Sabtu (11/5).
"Kalau sekarang semenjak kejadian bus itu, (pemiliknya) udah enggak pulang pulang, enggak pernah pulang. Belum kelihatan lagi," ungkap Indra.
Baca juga: Sopir bus rombongan SMK asal Depok ditetapkan jadi tersangka
Baca juga: Tiga korban kecelakaan di Ciater masih dirawat di RSUD Subang
Ia menjelaskan, pemilik travel tersebut seorang pria tanpa memiliki pegawai. Pemiliknya, kata dia, terbilang jarang berbaur dengan masyarakat setempat, karena nampak sibuk.
"Biasanya dia datang malam, jam 24:00 malam atau jam 22:00 malam. Kalau untuk kegiatannya siang sampai sore saya enggak tahu, soalnya jam 9 pagi dia sudah berangkat lagi," tuturnya.
Sebelumnya, sebuah bus pariwisata rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di jalan raya Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Subang, pada Sabtu (11/5) sekitar pukul 18.45 WIB.
Peristiwa kecelakaan terjadi saat bus yang membawa rombongan pelajar itu melintas dari arah Bandung menuju Subang.
Kemudian ketika melewati jalan menurun, bus itu secara tiba-tiba oleng ke kanan hingga menyeberangi jalur berlawanan sampai menabrak kendaraan minibus jenis Feroza nopol D 1455 VCD.
Setelah menabrak kendaraan yang ada di jalur berlawanan itu, lalu kondisi bus terguling dengan kondisi miring, posisi ban kiri berada di atas, sampai tergelincir hingga menghantam tiga sepeda motor yang terparkir di bahu jalan.
Di saat tergelincir di jalan yang kondisinya menurun, bus itu terhenti setelah menghantam tiang listrik yang ada di bahu jalan.
Sebanyak 11 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka dalam peristiwa kecelakaan tersebut.