Sungailiat, Bangka (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia bersama Dewan Masjid Indonesia (DMI) akan melakukan pendampingan kepada pengurus dan jemaah masjid dalam mengembangkan usaha, guna meningkatkan perekonomian masyarakat di lingkungan masjid tersebut.
"Kita ingin jemaah masjid ini menjadi pengusaha, karena setiap pengusaha akan menciptakan lapangan pekerjaan," kata Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid saat menjadi pembicara di Ijtima Ulama Komisi Fatwa Indonesia VIII di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Sungailiat Bangka, Rabu.
Ia mengatakan Kadin Indonesia bersama DMI bekerja sama untuk bersama-sama menguatkan kemampuan pengurus di setiap masjid, agar masjid ini bisa menjadi tempat berwirausaha, tempat bertanya dan mengembangkan ekonomi atau usahanya.
"Ini perlu pendampingan dan di sinilah peran Kadin untuk melakukan pendampingan kepada setiap masjid yang tujuan akhirnya untuk mensejahterakan umat," katanya.
Ia menyatakan dalam mengembangkan usaha kecil ini, Kadin Indonesia telah memiliki program dan meminta pengusaha-pengusaha besar untuk melihat dan membantu pengusaha kecil.
"Inilah yang namanya ekonomi Pancasila, ekonomi gotong royong yang saling membantu. Inilah yang kita upaya dan mencoba di masjid-masjid," katanya.
Menurut dia masjid tidak hanya sebagai tempat beribadah, tetapi juga sebagai tempat pengembangan ekonomi.
"Dari pengembangan ekonomi di masjid ini nanti akan berkembang ke hal-hal lainnya, seperti yang dikatakan Ketum DMI Jusuf Kalla tadi seperti meminjamkan dana dan lainnya dari umat untuk umat," katanya.