Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memanfaatkan produksi pertanian lokal untuk menciptakan konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA).
"Konsep pangan B2SA memiliki kelebihan yakni implementasinya dapat memanfaatkan potensi produk pangan yang dihasilkan oleh daerah," kata Staf Ahli Bidang Pemerintahan Anas Maaruf mewakili bupati membuka kegiatan sosialisasi komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA) di Pangkalanbaru, Kamis.
Anas menjelaskan, melalui sosialisasi dapat dipahami bahwa dengan B2SA ini mampu mengoptimalkan pangan lokal, misalnya suatu daerah merupakan sentra penghasil jagung, maka jagung dapat dijadikan pengganti beras sebagai bahan pangan sumber karbohidrat.
"Tentu saya berharap para peserta sosialisasi mampu menambah wawasan terkait B2SA sehingga konsumsi pangan bisa lebih bervariatif dan dapat bermanfaat untuk mewujudkan hidup sehat, aktif dan produktif untuk menuju Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Ketua TP-PKK Kabupaten Bangka Tengah Eva Algafry yang turut hadir dalam sosialisasi KIE B2SA mengatakan, sosialisasi yang dilaksanakan dapat memberikan beragam pengembangan pangan di Bangka Tengah.
"Kegiatan ini sangat baik, karena meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi aneka ragam pangan dengan prinsip gizi seimbang," ujarnya.
Eva mengatakan, melalui kegiatan ini para peserta dapat terdorong kreativitas dan inovasinya dalam pengembangan ketersediaan dan konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan berbasis pada potensi sumber daya lokal.
"Konsumsi pangan B2SA merupakan upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesadaran dan membudayakan pola konsumsi untuk hidup sehat, aktif dan produktif kepada masyarakat," ujarnya.