Pangkalpinang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Bangka Belitung memperingati hari lahir Pancasila dengan menggelar upacara di kantor wilayah PLN UIW Bangka Belitung pada hari Sabtu, 1 Juni 2024 meski diguyur hujan lebat upacara peringatan hari lahir Pancasila
Upacara yang mengusung tema “Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas Tahun 2045” ini dilaksanakan serentak di seluruh unit PLN di Indonesia.
General Manager (GM) PLN UIW Bangka Belitung, Mohammad Munief Budiman, bertindak sebagai Pembina upacara, dalam amanahnya membacakan sambutan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia, Yudian Wahyudi.
Yudian Wahyudi dalam teks sambutan menekankan Pancasila harus senantiasa kita jiwai dan pedomani agar menjadi ideologi yang kehadirannya dirasakan manfaatnya oleh seluruh tumpah darah Indonesia.
“Pancasila terbukti mampu mempersatukan kita dalam menghadapi beragam gelombang tantangan dan ujian sejarah, sehingga sampai dengan saat ini, Indonesia tetap berdiri kokoh dan tangguh sebagai bangsa yang besar”
General Manager PLN UIW Bangka Belitung, Mohammad Munief Budiman dalam amanahnya mengajak seluruh pegawai PLN UIW Bangka Belitung yang di dominasi oleh generasi Gen-Z dan kaum milenial untuk mempedomani Pancasila dengan metode dan cara-cara kekinian dalam menyongsong bonus demografi Indonesia emas tahun 2045.
“Komitmen PLN dalam beradaptasi terhadap pesatnya perkembangan situasi global dan kemajuan teknologi komunikasi dan tetap berlandaskan Pancasila, salah satunya dengan menghadirkan transformasi digital PLN melalui layanan PLN Mobile yang memudahkan pelanggan memantau dan menilai penanganan secara langsung” sambung Munief.
Ia juga mengingatkan Hari Lahir Pancasila ini merupakan momentum yang sangat bersejarah, dan mengajak seluruh pegawai PLN bergotong royong merawat anugerah Pancasila dalam setiap aspek pekerjaan yang hendak dilakukan.
“Dengan semangat Pancasila yang kuat, kami yakin tantangan yang akan dihadapi PLN dapat diatasi. Hari Lahir Pancasila bukan hanya peringatan historis, tetapi juga momentum untuk memperkuat semangat kebangsaan komitmen terhadap Pembangunan Indonesia yang lebih baik di masa depan” tutup Munief.
