Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), mengajak para kelompok tani (poktan) membudidayakan tanaman cabai merah untuk menekan inflasi dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Kami sudah mengembangkan kebun cabai sebagai percontohan di Desa Lubuk Pabrik dengan lahan seluas 1,5 hektare yang dikelola kelompok tani," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman, di Koba, Rabu.
Bupati menjelaskan, kelompok tani cabai Desa Lubuk Pabrik berhasil membuka lahan satu hamparan seluas 1,5 hektare untuk membudidayakan tanaman cabai.
"Kami terus bina kelompok tani, agar bisa mengembangkan tanaman cabai dengan hasil sangat memuaskan," ujarnya pula.
Ia mengatakan, para kelompok tani Desa Lubuk Pabrik sudah menyiapkan bibit cabai merah sebanyak 28 ribu batang untuk ditanam di atas lahan seluas 1,5 hektare.
"Tentu kami mendorong semangat petani dalam membudidayakan tanaman cabai merah, dan mereka menargetkan mampu memproduksi cabai sebanyak 28 ribu ton," ujarnya.
Pemkab Bangka Tengah mendukung penuh pembudidayaan tanaman cabai merah di Desa Lubuk Pabrik dengan menyalurkan bantuan sarana dan prasarana pendukung.
"Kami terus bina dan bimbing masyarakat petani hingga mereka bisa berhasil panen dengan target 1 kilogram/pohon cabai merah," ujarnya.
Algafry mengatakan, lahan seluas 1,5 hektare tersebut tidak hanya dijadikan percontohan, tetapi juga tempat mengedukasi warga terkait tata cara dan pola menanam cabai yang baik.
"Saya berharap semua kecamatan dan bila perlu setiap desa memiliki kebun percontohan tanaman cabai, sehingga daerah ini menjadi sentra tanaman cabai merah," ujarnya pula.