Surabaya (ANTARA) -
Hasil ini menjadi kemenangan pertama Bhayangkara Presisi setelah dua laga sebelumnya kalah dari juara bertahan Jakarta LavAni Allobank Electric dengan skor 0-3 dan Palembang Bank SumselBabel 2-3.
Dengan tiga laga yang masih akan dimainkan pada putaran kedua di GOR Jati Diri, Semarang, Jawa Tengah, pada 11-14 Juli, Bhayangkara Presisi masih memiliki peluang menembus grand final.
Sebaliknya peluang Jakarta STIN BIN sudah tertutup karena menelan tiga kekalahan sepanjang putaran pertama final four.
"Ini laga hidup mati, kalau menang, peluang menembus grand final masih terbuka," kata Asisten Pelatih Jakarta Bhayangkara Presisi Ayip Rizal usai pertandingan.
Mantan pemain nasional ini mengatakan serangan lewat servis menjadi salah satu andalan untuk menekan pertahanan STIN BIN, selain memperkuat blok dan penerimaan bola pertama.
"Yang jelas, hari ini kami bermain lebih baik dan belajar dari kesalahan pada dua laga sebelumnya. Motivasi seluruh pemain juga tinggi untuk merebut kemenangan,” tambah libero Bhayangkara Presisi Fahreza Rakha Abhinaya.
STIN BIN bermain menekan sejak awal set pertama dan membuat lawannya tidak bisa mengembangkan permainan. Luis Elian Estrada, Rivan Nurmulki dan Farhan Halim bergantian melakukan serangan untuk membawa STIN BIN menang 25-18.
Memasuki set kedua, performa STIN BIN justru menurun drastis dan dimanfaatkan anak-anak Bhayangkara Presisi untuk menekan balik lewat Noumory Keita, Daudi Okello dan Randy. Bhayangkara mengambil set kedua 25-18.
Set ketiga berlangsung sengit, kedua tim saling kejar-mengejar angka hingga Bhayangkara memimpin 16-14 saat technical time out kedua. Setelah itu, Nizar Julfikar dan kawan-kawan menjaga keunggulan hingga menang 25-22.
Jakarta STIN BIN mencoba bangkit pada set keempat untuk menghidupkan peluang meraih kemenangan, namun permainan mereka tak kunjung membaik dan sering melakukan kesalahan sendiri.
Tensi pertandingan sedikit "memanas" hingga wasit harus mengeluarkan kartu merah untuk pemain STIN BIN Elian Estrada yang melakukan pelanggaran terhadap Rakha Abhinaya. Bhayangkara pun mendapat tambahan satu angka gratis dan unggul 7-4.
Situasi tim Jakarta STIN BIN ikut terdampak keputusan dari wasit itu. Mereka tidak bisa mengembangkan permainan dan terus tertekan. Beberapa kali upaya serangan dari Rivan Nurmulki dan Luvin Febrian digagalkan blok rapat pemain lawan.
Bhayangkara Presisi terus menjauh 21-14 lewat serangan Noumory Keita yang pada laga ini mencetak 26 angka. Tim binaan Polri ini akhirnya menyudahi peluang STIN BIN saat Rivan Nurmulki melakukan pelanggaran dan memberi kemenangan Bhayangkara 25-16.