Pangkalpinang (ANTARA) - UPTD Laboratorium Kesehatan Kota Pangkalpinang bersama Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang menggelar kegiatan advokasi penyelenggaraan Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) sebagai bagian dari strategi nasional untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di Bangka City Hotel, 15-16 Juli 2024.
Kegiatan ini dalam rangka mendukung transformasi layanan primer dan sistem ketahanan kesehatan diperlukan transformasi di bidang laboratorium kesehatan masyarakat (Labkesmas), dengan tujuan mendukung upaya kesehatan masyarakat untuk mencegah, melindungi, dan mengendalikan penyebaran penyakit sehingga dapat menurunkan angka kesakitan, kematian, kerugian ekonomi, dan masalah sosial.
Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesra, Akhmad Subekti hadir memberikan sambutan sekaligus membuka acara. Beliau sangat berharap dengan adanya kegiatan ini akan meningkatkan koordinasi dan komitmen dari semua pihak dalam mendukung penguatan penyelenggaraan fungsi laboratorium kesehatan Masyarakat. Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan, dr. Tri Wahyuni Masrohani mewakili Kepala Dinas Kesehatan Pangkalpinang memberikan materi Arah Kebijakan Penyelenggaraan Labkesmas.
Kepala UPTD, Laboratorium Kesehatan Kota Pangkalpinang, Rina Wijayanti mengatakan Labkesmas berperan penting dalam pengukuran, penetapan, dan pengujian untuk deteksi dini pencegahan dan pengendalian penyakit, serta faktor risiko kesehatan lingkungan dan vektor penyakit.
“Penguatan kapasitas laboratorium kesehatan yang melakukan pemeriksaan penyakit dan faktor risiko masih sangat diperlukan. Ini mendukung kegiatan surveilans, pencegahan, dan pengendalian penyakit serta risiko kesehatan yang berdampak pada masyarakat. Kegiatan ini melibatkan lintas program dan sektor terkait, termasuk organisasi profesi, untuk pembinaan penyelenggaraan Labkesmas secara terintegrasi,” kata dia.
Lebih lanjut, Rina mengatakan dalam rangka memperkuat implementasi transformasi penyelenggaraan Laboratorium Kesehatan Masyarakat, diperlukan Advokasi Penyelenggaraan Labkesmas Kota Pangkalpinang yang bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan menggalang komitmen pemerintah daerah, lintas program, lintas sektor, organisasi profesi, mitra pembangunan kesehatan, dan lain-lain dalam mendukung penyelenggaraan fungsi Laboratorium Kesehatan Masyarakat.
"Kegiatan ini juga melibatkan pemeriksaan skrining gratis untuk Diabetes Melitus (DM) oleh UPTD Laboratorium Kesehatan Kota Pangkalpinang, sebagai upaya menekan laju penyakit DM yang menjadi perhatian kesehatan global," kata Rina.
Ia mengatakan, menurut data WHO, peningkatan penderita DM paling banyak terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia, dengan sekitar 2,5 juta jiwa atau 1,3% dari penduduk Indonesia meninggal setiap tahun akibat komplikasi DM. Selain itu menurutnya survei yang dilakukan Kementerian Kesehatan menunjukkan prevalensi DM berdasarkan diagnosis dokter mencapai 1,7% pada 2023, dengan Provinsi Bangka Belitung menduduki peringkat ke-5 dengan prevalensi 2,1%. Di Kota Pangkalpinang, jumlah penderita DM mencapai 5.404 jiwa pada 2022, menduduki peringkat ke-2 di provinsi tersebut.
"Melalui pengenalan jejaring Labkesmas kepada masyarakat, diharapkan dapat memberikan informasi terkait kebutuhan pemeriksaan laboratorium yang Cepat, Akurat, dan Terpercaya (CAKEP) sesuai motto UPTD Laboratorium Kesehatan Kota Pangkalpinang," katanya.
Menurut dia, saat ini layanan laboratorium telah terakreditasi sejak 2019 oleh Komite Akreditasi Laboratorium Kesehatan (KALK) ini juga dapat diakses melalui media sosial Instagram, Facebook, YouTube, dan TikTok di @labkespkp, dengan hasil uji pemeriksaan berkualitas dan terjangkau secara ekonomi.
"Ini menunjukkan komitmen Labkes Pangkalpinang dan Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang berupaya meningkatkan kesehatan masyarakat melalui penguatan layanan laboratorium kesehatan, serta membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan kesehatan yang cepat dan akurat," katanya.