Pangkalpinang (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mencatat realisasi investasi di Babel pada triwulan II 2024 sebesar Rp7,6 triliun.
Kepala DPMPTSP Provinsi Babel, Darlan di Pangkalpinang, Kamis (15/8) mengatakan realisasi investasi itu terbesar dari sektor pertambangan sekitar Rp2 triliun dan disusul oleh industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya. Sedangkan industri makan yakni CPO dan tanaman pangan, perkebunan dan peternakan serta perdagangan dan resparasi.
Presentasi capaian investasi ini sudah mencapai 30 persen dari target nasional sebesar Rp25 triliun. Jika dilihat dari tahun ke tahun atau year on year (yoy) realisasi investasi triwulan II 2024 ini tumbuh jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya.
"Dibanding tahun sebelumnya triwulan yang sama realisasinya Rp6,3 triliun, sementara di triwulan II 2024 ini mencapai Rp7,6 triliun," katanya.
Darlan menambahkan, Kota Pangkalpinang menjadi wilayah dengan sebaran investasi tertinggi di Kepulauan Bangka Belitung. Realisasi investasi di Kota Pangkalpinang itu dari kinerja PT Timah, meski lokasi proyek di Bangka Barat tetapi kantor pusatnya di Kota Pangkalpinang, sehingga Pangkalpinang memberikan sumbangan terbesar, pertambangan 1,7 miliar dan listrik gas 1,5 miliar.
"Sementara untuk serapan tenaga kerja Indonesia sebanyak 1.128 orang dan tenaga kerja asing ada 21 orang,"
Sementara untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) se-Indonesia Babel di triwulan II tahun 2024 berada di posisi 11, dengan investasi Rp4,1 miliar dengan 1.532 proyek, sementara penanaman modal asing (PMA) se-Indonesia Babel di posisi 28 dengan investasi 13,2 US dolar dengan 181 proyek.
"Memang untuk PMA di kita sedikit investasi asingnya," tutup Darlan.