Jakarta (ANTARA) - Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Abetnego Tarigan mengatakan bahwa pakaian adat Betawi yang dikenakan Presiden RI Joko Widodo memiliki makna sebagai simbol terima kasih untuk Kota Jakarta sebagai ibu kota dalam pidato kenegaraan terakhirnya.
Saat menghadiri Sidang Tahunan MPR RI serta Sidang Bersama DPR RI dan DPD di Gedung Nusantara Jakarta, Jumat, Presiden Joko Widodo mengenakan pakaian Bangsawan Ujung Serong asal Betawi.
"Presiden memaknai pakaian adat Betawi sebagai simbol terima kasih untuk Kota Jakarta yang sudah resmi menjadi Ibu Kota sejak 1966," kata Abetnego di Jakarta, Jumat.
Abetnego menjelaskan lebih lanjut bahwa pakaian adat yang dipilih oleh Presiden ini mencerminkan nilai-nilai kesopanan, ketaatan terhadap agama, kekuatan, dan kebijaksanaan.
Nilai-nilai itu disimbolkan dari warna dan motif yang tegas dan berani, serta kebijaksanaan yang sangat dihormati dalam budaya Betawi.
"Betawi merepresentasikan wajah Indonesia, jauh sebelum Indonesia merdeka, mengenai akulturasi yang kuat dari berbagai suku bangsa di Indonesia," katanya.
Deputi Bidang Pembangunan Manusia KSP ini juga menjelaskan filosofi di balik baju adat Betawi yang dipakai Presiden, yaitu sebagai perjuangan bersama selama 10 tahun ini dalam menghadapi berbagai tantangan bangsa demi memajukan Indonesia.
"Seperti halnya pakaian ini yang telah bertahan melintasi zaman, bangsa Indonesia juga telah menunjukkan ketangguhan dan kegigihan dalam membangun negeri dengan cerminan nilai-nilai luhur," tambah Abetnego.
Presiden Jokowi memakai pakaian Bangsawan Ujung Serong asal Betawi dengan setelan warna hitam. Pakaian tersebut dipadu dengan kain berwarna keunguan dengan hiasan rantai di dada, serta peci berwarna hitam.
Sementara itu, Ibu Negara Iriana Jokowi mengenakan kebaya berwarna krem keemasan dengan kain songket berwarna senada.
Iriana memilih kebaya panjang tersebut dilengkapi dengan selendang berwarna krem keemasan yang dipasang di pundak kanannya. Ibu Negara tampak anggun dengan riasan sederhana dan rambut yang digelung.
Berbeda dengan tahun lalu, Presiden Jokowi memakai pakaian adat Maluku dengan kain tenun Tanimbar berwarna cokelat gelap, serta hiasan kepala berwarna hitam dan kalung berornamen putih.