Jakarta (ANTARA) - Kontingen Indonesia menjadi pusat perhatian saat acara seremoni pembukaan Paralimpiade Paris 2024 ketika menyuguhkan kekayaan budaya lewat busana adat yang dikenakan di Place de la Concorde, Paris.
Tim Merah Putih tampil dengan seragam defile yang menarik. Seragam ini dirancang khusus oleh IKAT Indonesia by Didiet Maulana yang berkolaborasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan National Paralympic Committee (NPC) Indonesia.
"Seragam defile ini dirancang khusus dengan menggabungkan unsur modern namun tetap kaya akan filosofi budaya khas Nusantara," demikian keterangan tertulis NPC Indonesia yang dikutip di Jakarta, Kamis.
Desain ini menampilkan motif perpaduan tenun ikat Bali dengan detail lis lurik khas Yogyakarta, dengan potongan jas dan kemeja yang menampilkan bentuk kerah yang terinspirasi berbagai pakaian khas Nusantara.
Ikat pinggang juga didesain istimewa dengan struktur yang kokoh untuk mendukung ketegapan dan pergerakan para atlet yang dinamis.
Seragam defile itu dipadu dengan deretan baju adat yang ditampilkan di Place de la Concorde, Rabu. Rombongan kontingen Indonesia berjalan dengan bendera Merah Putih yang dibawa atlet para tenis meja, Leli Marlina bersama atlet para balap sepeda, Muhammad Fadli Imammuddin.
Total sebanyak 30 wakil kontingen Indonesia yang dihadirkan pada seremoni pembukaan Paralimpiade 2024. Mereka terdiri atas 11 atlet, 13 ofisial dan enam anggota Chef de Mission (CdM).
Atlet para angkat berat Indonesia Ni Nengah Widiasih mengungkapkan kebanggaannya bisa menghadiri acara pembukaan itu Ia pun senang ketika kontingen negara lain berbondong-bondong mengajak atlet Indonesia untuk berpose bersama.
"Bangga banget," kata Ni Nengah Widiasih ketika ditanya CdM Indonesia untuk Paralimpiade Paris 2024 Reda Manthovani, tentang ajakan foto dari kontingen negara lain.
"Banyak banget loh yang bangga dengan baju kalian. Banyak yang minta foto ya tadi," ujar Reda di depan para atlet Indonesia. Pada ajang Paralimpiade Paris 2024 yang berlangsung selama 29 Agustus--7 September, Indonesia mengirimkan sebanyak 35 atlet dari 10 cabang untuk berkompetisi pada ajang kompetisi olahraga tertinggi dunia bagi penyandang disabilitas itu.
Berikut ini daftar nama atlet beserta cabang olahraga yang diikuti:
1. Fredy Setiawan (bulu tangkis)
2. Hikmat Ramdani (bulu tangkis)
3. Rina Marlina (bulu tangkis)
4. Subhan (bulu tangkis)
5. Dheva Anrimusthi (bulu tangkis
6. Qonitah Ikthiar Syakuroh (bulu tangkis)
7. Leani Ratri Oktila (bulu tangkis)
8. Khalimatus Sadiyah (bulu tangkis)
9. Suryo Nugroho (bulu tangkis)
10. Fauzi Purwo Laksono (atletik)
11. Karisma Evi Tiarani (atletik)
12. Saptoyogo Purnomo (atletik)
13. Ni Made Arianti Putri (atletik)
14. Partin (atletik)
15. Ken Swagumilang (panahan)
16. Teodora Audi Farelly (panahan)
17. Setiawan (panahan)
18. Kholidin (panahan)
19. Wahyu Retno Wulandari (panahan)
20. Felix Ardi Yudh (boccia)
21. Gischa Zayana (boccia)
22. Muhammad Afrizal Syafa (boccia)
23. M. Bintang Satria Herlangga (boccia)
24. Tony Ricardo Mantolas (judo tunanetra)
25. Roma Siska Tampubolon (judo tunanetra)
26. Junaedi (judo tunanetra)
27. Sriyanti (angkat berat)
28. Siti Mahmudah (angkat berat)
29. Ni Nengah Widiasih (angkat berat)
30. Syuci Indriani (renang)
31. Jendi Pangabean (renang)
32. Maulana Rifky Yavianda (renang)
33. Leli Marlina (tenis meja)
34. Muhammad Fadil Imammudin (balap sepeda)
35. Bolo Triyanto (menembak)