Tanjung Pandan, Belitung (ANTARA) - Penjabat Bupati Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Mikron Antariksa menilai penggunaan kendaraan listrik merupakan mampu mewujudkan transportasi yang ramah lingkungan bagi masyarakat.
"Kendaraan listrik tentunya bebas polusi dan ramah lingkungan," katanya usai mencoba mobil listrik milik PLN Unit Layanan Pelayanan (ULP) Tanjung Pandan, Rabu.
Dirinya berkesempatan mencoba mobil listrik milik PLN ULP Tanjung Pandan dengan berkeliling kota Tanjung Pandan.
Pengalaman yang dirasakan saat mencoba mobil listrik tersebut, kata Mikron, hampir sama dengan kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak umumnya, namun mobil listrik dirasakan lebih halus.
"Saya rasa lebih soft (halus), tidak berisik, dan malahan tidak terdengar apa-apa," ujar Mikron.
Menurutnya, tidak ada masalah yang ditemukan dalam uji coba itu, bahkan mobil listrik tersebut berjalan lancar sama seperti kendaraan umum lainnya.
"Kalau kecepatannya tadi sama dengan kendaraan lain, jadi efisien dan efektif," katanya.
Ia menambahkan, penggunaan kendaraan listrik mulai digalakkan oleh pemerintah pusat karena dinilai ramah lingkungan.
"Penggunaan kendaraan listrik sudah digalakkan oleh pemerintah termasuk di Ibu Kota Nusantara (IKN) semuanya sudah serba listrik dan daerah hijau," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Mikron, pemerintah daerah juga berkeinginan agar dalam pengadaan kendaraan dinas yakni dengan mengadakan kendaraan listrik.
"Karena lebih hemat, aman, nyaman, efektif, dan efisien," katanya.
Selain itu, lanjut dia, penggunaan mobil listrik ini juga didukung oleh ketersediaan layanan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) oleh PLN Tanjung Pandan.
"SPKLU sudah ada empat titik di Tanjung Pandan dua unit, Badau satu unit, dan Manggar satu unit, jadi saya rasa sudah cukup banyak SPKLU yang disediakan oleh PLN Tanjung Pandan," ujarnya.