Sungailiat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menurunkan sejumlah dokter untuk mempercepat penanganan stunting yang saat ini masih tersisa 246 anak.
"Kami turunkan dokter dibantu tenaga kesehatan dari masing-masing puskesmas di desa lokasi stunting guna mempercepat penanganan kasus gizi buruk," kata Penjabat Bupati Bangka, M Haris di Sungailiat, Kamis.
"Dokter yang diturunkan ke lapangan akan memeriksa kesehatan anak stunting dan melakukan pengobatan jika ada itu mengalami gangguan kesehatan," ujarnya.
Penuntasan kasus gizi buruk yang masih terdapat di 10 desa lokasi fokus stunting kata dia, menjadi perhatian serius pemerintah dengan melakukan berbagai intervensi seperti, evaluasi penanganan berkala, pemberian makanan tambahan bergizi dan hal penting yang lain.
Dia mengatakan, penurunan angka kasus stunting di Kabupaten Bangka terbilang menggembirakan dimana tahun 2023 angka kasus sampai 355 anak, kemudian sekarang tersisa 246 anak stunting.
Dari ratusan kasus stunting yang tersisa itu, 71 anak stunting tersebar di delapan desa yakni, Desa Kemuje, Payak Benue, Mendo, Labuh Air Pandan, Penagan, Kota Kapur, Petaling Banjar, dan Gunung Muda.
"Kami bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) memantau perkembangan anak stunting di semua desa lokus untuk memastikan perkembangan kesehatan anak-anak itu," katanya.
Dia mengajak semua pihak untuk bersama-sama membantu pemerintah menuntaskan kasus gizi buruk dengan harapan Kabupaten Bangka segera nihil kasus stunting.