Athena (ANTARA) - Kelompok Kiri Parlemen Eropa mengutuk serangan Israel terhadap Lebanon dan menyatakan Israel telah menjerumuskan seluruh wilayah Lebanon ke dalam kesengsaraan.
Pemerintah sayap kanan Israel menjerumuskan seluruh wilayah ke dalam kesengsaraan dan kekacauan, dengan keterlibatan-dan dalam beberapa kasus dukungan-dari sekutu-sekutu Baratnya, kata Kelompok Kiri Parlemen Eropa pada Selasa (24/9)
Parlemen tersebut mengatakan serangan Israel yang terjadi pada Senin mengabaikan kedaulatan Lebanon, hak asasi manusia dan hukum internasional dengan bom yang menghantam warga sipil, daerah pemukiman, personel medis dan ambulans.
Menyerukan penangguhan perjanjian perdagangan dan asosiasi Uni Eropa dengan Israel dan segera melakukan embargo senjata tanpa syarat terhadap Israel, kelompok tersebut mendesak Uni Eropa untuk segera mengambil tindakan.
Berapa banyak nyawa yang harus hilang agar masyarakat internasional dapat bertindak? Eropa tidak bisa ikut serta dalam pembantaian ini. Uni Eropa harus bertindak sekarang, ucap mereka.
Anggota parlemen Eropa Kostas Arvanitis dari partai sayap kiri Yunani Syriza, juga berkomentar bahwa kepemimpinan Eropa terus mempertahankan kebungkaman munafik tentang kejahatan perang pemerintah Israel sayap kanan di bawah Netanyahu dan tidak bertanggung jawab terhadap Ukraina.
Senada, Irene Montero dari partai sayap kiri Podemos di Spanyol, mengatakan martabat umat manusia bergantung pada kemampuan menghentikan para penjahat genosida, meskipun mereka mendapat dukungan tanpa rasa malu dari para elit di Eropa.
Menegaskan bahwa Israel melakukan genosida di Gaza, Marc Botenga dari Partai Pekerja Belgia (PTB) menambahkan warga sipil bukanlah sasaran dan Uni Eropa tidak bisa lagi tinggal diam
Kita harus menghentikan kengerian ini sekarang, ucap Botenga
Tentara Israel telah melancarkan gelombang serangan udara mematikan di Lebanon sejak Senin (23/9) pagi, menewaskan lebih dari 560 orang, termasuk 95 perempuan dan 50 anak-anak, dan melukai 1.835 lainnya, menurut Menteri Kesehatan Lebanon Firas Abiad.
Mayoritas korban serangan Israel adalah warga sipil yang tidak berdaya di rumah mereka. Ini membantah tuduhan Israel yang dikatakan menargetkan pejuang, ungkap Abiad.
Sumber : Anadolu