Manggar, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meningkatkan peran kelompok informasi masyarakat (KIM) untuk mengembangkan website desa yang berisikan berbagai informasi terkait program daerah.
"Peran KIM kami tingkatkan melalui work shop pelaksanaan optimalisasi dan monitoring website serta pengelolaan aspirasi publik yang diikuti sebanyak 78 perangkat desa dan KIM," kata Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo SP) Belitung Timur Bayu Priyambodo, di Manggar, Jumat.
Ia menjelaskan, kegiatan tersebut dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama diikuti dari KIM atau website desa yang baru berinisiasi serta kurang aktif. Sedangkan sesi kedua diikuti website dan KIM desa yang sudah berjalan aktif.
“Ini merupakan komitmen kami menjadi lembaga publik yang paling Informatif dan kami berkolaborasi dengan pemerintah desa untuk penyebarluasan informasi publik terkait dengan pembangunan," ujarnya.
Diskominfo SP selaku OPD pengampu informasi, kata dia, berharap setiap pemerintah desa punya website yang terintegrasi dengan portal informasi Kabupaten Belitung Timur.
“Kami akan membuka desk untuk optimalisasi bagi pemerintah desa yang akan berkonsultasi terkait penyebarluasan Informasi publik melalui website," katanya pula.
Pihaknya juga terus mendorong pemerintah yang sudah punya website lebih diaktifkan lagi, sehingga penyebarluasan informasi terkait pembangunan bisa diterima masyarakat dengan baik.
Bidang Aplikasi dan Informatika Diskominfo Belitung Timur mencatat dari 39 desa yang ada di daerah itu, hanya 10 desa yang website benar-benar aktif memberikan informasi atau membuat konten dan enam desa lainnya berkategori kurang aktif, sedangkan sisanya yakni 23 website desa tidak aktif.
“Kalau yang paling aktif itu website Desa Jangkar Asam Kecamatan Gantung. Diikuti Desa Mekar Jaya dan Bentaian,” kata Kepala Bidang Aptika Diskominfo SP Belitung Timur Caesar Friadi Melawiandri saat menjadi narasumber pelatihan.
Caesar mengatakan, banyak pemerintah desa yang masih belum sadar akan manfaat memiliki website aktif. Bukan hanya desa, namun juga UMKM, organisasi kepemudaan, dan pariwisata yang ada di desa akan terkena imbas positifnya jika punya website yang aktif.
“Oleh karena itu, kami undang untuk mereka sadar bahwa memiliki website itu penting bagi. Terkait dengan keterbatasan SDM yang ada di desa, kita siap untuk memberikan pendampingan terutama untuk peningkatan literasi digitalnya,” ujar Caesar lagi.