Manggar, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mulai mengangkat permainan tradisional milud atau galah panjang sebagai ajang lomba, untuk melestarikan olahraga tradisional yang mulai ditinggalkan masyarakat.
Wakil Bupati Belitung Timur Khairil Anwar di Manggar, Rabu, mengatakan milud dipilih sebagai cabang perdana olahraga tradisional karena memiliki nilai nostalgia dan masih dikenal luas oleh masyarakat.
Khairil yang juga sebagai Ketua Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Kabupaten Belitung Timur menilai permainan milud merupakan olahraga yang sarat dengan nilai budaya dan kearifan lokal.
“Milud ini permainan yang paling banyak diingat sejak dulu, jadi kita jadikan yang pertama dilombakan,” kata Khairil saat menyaksikan pertandingan Milud di Halaman MPB Kecamatan Gantung.
Khairil menyebut pelaksanaan perdana ini masih perlu evaluasi teknis, di antaranya penanda batas lapangan dan perlengkapan pertandingan.
“Kita perlu menambah bendera atau tanda batas di tiap garis terluar agar pemain dan wasit punya rujukan yang jelas. Nanti juga kita siapkan piala bergilirnya,” ujarnya.
Ia mengatakan KORMI menerima banyak usulan untuk melombakan permainan tradisional lainnya, seperti patok lele, namun pelaksanaannya akan disesuaikan dengan kemampuan anggaran.
“Nanti kita atur mana yang bisa jadi agenda rutin dan mana yang cukup festival umum. Insya Allah, usulan permainan tradisional lain akan kita dukung,” kata Khairil.
Milud berada di bawah binaan Persatuan Olahraga Tradisional Indonesia (PORTINA), organisasi yang mendapatkan dukungan pendanaan melalui KORM
