Pangkalpinang (ANTARA) - Perwakilan Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengeratkan sinergisitas dalam upaya pengendalian inflasi di daerah itu.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rommy S. Tamawiwy di Pangkalpinang, Selasa, mengatakan tingkat inflasi Babel sejauh ini terus terjaga karena hasil dari konsistensi kebijakan moneter, serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah Daerah bersama pemangku kepentingan lain yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
"Kerja bersama ini untuk menguatkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) melalui berbagai program dan kegiatan, terutama dalam kerangka kebijakan pengendalian inflasi 4K, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif," katanya.
Selama September 2024, Bank Indonesia bersama TPID Provinsi Babel dan TPID Kabupaten/Kota telah melakukan berbagai upaya dalam merespons potensi risiko inflasi.
Ia mengatakan, dalam upaya menjamin keterjangkauan harga pangan di masyarakat, telah dilakukan inspeksi mendadak di sejumlah pasar dan pemantauan stok ke seluruh kabupaten/kota, pelaksanaan operasi pasar murah, dan serta pemantauan harga dan pasokan.
Selain itu, untuk menjaga ketersediaan pasokan pangan di masyarakat, telah dicanangkan Gerakan Ketahanan Pangan Bergerak Bersama (Ketapang Bergema) oleh penjabat Gubernur Babel pada Hari Tani Nasional 2024 untuk meningkatkan produksi pertanian guna menekan ketergantungan pasokan pangan dari luar daerah.
"Kami juga menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah dalam perluasan Program Kelurahan/Desa Tanggap Inflasi di empat lokasi, yaitu Kelurahan Parit Lalang Kota Pangkalpinang, Desa Mempaya, (Belitung Timur), Air Membau (Belitung) dan Kelurahan Sungai Daeng (Bangka Barat). Dalam program ini kita melakukan pemberdayaan masyarakat agar mampu bersama-sama menjaga kestabilan harga melalui kemandirian dan ketahanan pangan," katanya.
BI babel juga mendukung penanaman bawang merah di kawasan wisata Hutan Pelawan Desa Namang, dengan luas lahan 5.000 meter persegi untuk mendukung perlindungan lahan pertanian berkelanjutan.
"Pada kegiatan Festival Literasi awal September 2024 kita juga menggelar rangkaian kegiatan pengendalian inflasi, antara lain operasi pasar murah, sosialisasi dan seminar pengendalian inflasi, serta demo dan lomba masak kreasi nusantara berbahan utama karbohidrat nonberas dan ikan air tawar," katanya.
Melalui sinergisitas dengan seluruh pihak tersebut, Bank Indonesia meyakini inflasi di Babel akan tetap terjaga dan terkendali dalam kisaran target 2,5 persen lebih kurang satu persen
Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik pada September 2024, secara bulanan Provinsi Babel mengalami deflasi sebesar 0,02 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,23 persen (mtm).
Komoditas yang memberikan andil deflasi bulanan utamanya disumbang oleh cabai rawit, cabai merah, dan ikan kerisi. Secara tahunan, inflasi Bangka Belitung sebesar 0,49 (yoy) atau menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 1,02 persen (yoy).
Angka inflasi tahunan Bangka Belitung tersebut lebih rendah dibandingkan angka inflasi nasional yang tercatat sebesar 1,84 persen (yoy). Inflasi tahunan pada September 2024 terutama disumbang oleh komoditas beras, sigaret kretek mesin dan emas perhiasan.
Inflasi tahunan Babel pada periode laporan tersebut merupakan inflasi terendah se-Indonesia, hal ini menjadikan Babel sebagai provinsi dengan tingkat inflasi terendah se-Indonesia selama lima bulan berturut-turut, sejak Mei-September 2024.