Kupang (Antara Babel) - Penjabat Bupati Flores Timur Emanuel Kara mengatakan, tiga WNI asal daerah itu yang menjadi korban sandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf beberapa waktu masih berada di Filipina.
"Saya sudah ada di Jakarta sejak Selasa (20/9), untuk menjemput mereka, tetapi sampai saat ini belum tiba di Indonesia. Mereka masih di Filipina," kata Emanuel Kara kepada Antara, Jumat, terkait rencana kepulangan tiga sandera itu ke Flores Timur.
Menurut dia, infomasi yang diterima dari Kementerian Luar Negeri, tiga WNI itu baru akan dipulangkan ke Indonesia pada awal pekan depan melalui Jakarta.
Dia mengatakan, setelah tiba di Jakarta, masih ada proses lebih lanjut, sehingga diperkirakan pertengahan atau akhir pekan depan baru dipulangkan ke Flores, Nusa Tenggara Timur.
Emanuel Kara menambahkan, pemerintah telah menemui keluarga korban sandera, untuk menyampaikan kabar tentang pembebasan tiga WNI yang disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf beberapa waktu itu.
"Setelah menerima kabar bahwa mereka sudah dibebaskan, kami sudah mengutus petugas untuk menemui keluarga korban untuk menyampaikan berita gembira itu," katanya.
Dia mengatakan keluarga tidak perlu resah karena tiga WNI ini akan segera dipulangkan ke kampung halaman untuk bergabung kembali bersama keluarga.
Ketiga WNI yang sudah dibebaskan itu adalah Lorens Lagadoni Koten selaku juragan kapal serta Emanuel Arakian dan Teodorus Kopong masing-masing sebagai anak buah kapal.
Mereka diculik di perairan Felda Sahabat, Tungku, Lahad Datu, Negara Bagian Sabah, Malaysia.
Tiga WNI ini adalah berasal dari Desa Latonliwo, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Korban Sandera Asal Flotim Masih di Filipina
Jumat, 23 September 2016 15:07 WIB
Saya sudah ada di Jakarta sejak Selasa (20/9), untuk menjemput mereka, tetapi sampai saat ini belum tiba di Indonesia. Mereka masih di Filipina.