Koba (Antara Babel) - Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Useng Komara mengatakan perajin batik tulis di daerahnya terkendala bahan baku yang harus didatangkan dari luar daerah.
"Rata-rata keluhan para perajin batik tulis ini adalah mereka terkendala bahan baku yang harus didatangkan dari luar daerah karena belum ada pengusaha bahan baku khusus membuat batik tulis di daerah ini," ujarnya di Koba, Senin.
Ia menjelaskan, bahan baku didatangkan dari luar daerah dapat memicu tingginya harga jual karena perajin membeli bahan baku dari luar daerah dengan harga relatif tinggi karena ditambah ongkos kirim.
"Memang sebaiknya ada pengusaha lokal yang khusus menjual bahan baku untuk membuat batik tulis, sampai sekarang belum ada mungkin mereka beranggapan belum punya prospek bisnis," ujarnya.
Namun pihaknya yakin suatu saat akan ada pengusaha khusus menjual bahan baku untuk membuat batik tulis seiring majunya usaha batik tulis di daerah itu.
"Saya yakin suatu saat ada, karena dulu pernah para pembudidaya ikan kesulitan mendapatkan bibit dan pakan namun setelah banyak pembudidaya maka pengusaha bibit dan pakan mulai menjamur," ujarnya.
Ia mengatakan, usaha kerajinan tangan batik tulis di Bangka Tengah sudah berkembang cukup baik karena saat ini sudah ada empat sentra atau pusat produksi batik tersebut.
"Dulu baru ada satu sentra dan sekarang sudah ada empat dengan produksi lumayan banyak serta kreatif," ujarnya.
Disperindagkop: Perajinan Batik Tulis Terkendala Bahan Baku
Selasa, 27 September 2016 0:26 WIB
Rata-rata keluhan para perajin batik tulis ini adalah mereka terkendala bahan baku yang harus didatangkan dari luar daerah karena belum ada pengusaha bahan baku khusus membuat batik tulis di daerah ini.