Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menerapkan ekonomi biru atau "blue economy" di lima kawasan atau perairan konservasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Negeri Serumpun Sebalai itu.
"Kami menerapkan blue economy ini di lima kawasan konservasi di Pulau Bangka dan Belitung," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Babel Agus Suryadi di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan luas kawasan atau perairan konservasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencapai 627.000 hektare yang terbagi di lima lokasi yaitu tiga di Pulau Bangka dan dua di Pulau Belitung.
Baca juga: Pemprov Babel tingkatkan "Hijau Biru Babelku" pulihkan lahan kritis
Tiga lokasi konservasi di Pulau Bangka tersebar di Perairan Tuing, Kabupaten Bangka, Perlang Ketugar, Kabupaten Bangka Tengah, Perairan Lepar Pongok, Kabupaten Bangka Selatan.
Sementara itu dua lokasi kawasan konservasi di Pulau Belitung tersebar di Perairan Mendanau hingga Membalong, Kabupaten Belitung, dan Perairan Memporang, Kabupaten Belitung Timur.
"Zona konvervasi ini sudah ditetapkan Kementerian Kelautan dan Perikanan atas dasar usulan Pemprov Kepulauan Babel, sebagai upaya pemerintah dalam merealisasikan blue economy," katanya.
Baca juga: Pemprov Babel kembangkan ekonomi biru
Ia menyatakan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia menargetkan minimal 30 persen kawasan konservasi penerapan blue economy di laut Indonesia dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pertumbuhan ekonomi nasional, dan menjaga kedaulatan negara.
"Alhamdulillah, kawasan konservasi di laut Babel sudah 14 persen. Ini merupakan sebuah langkah yang maju dan positif dalam mendorong perekonomian dan juga mengantisipasi ancaman perubahan iklim global," katanya.