Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung(Babel) memetakan potensi kerawanan pendistribusian logistik Pilkada Serentak 2024 di pulau-pulau terpencil, guna menyukseskan penyelenggaraan pesta demokrasi di daerah terpencil itu.
"Kita sudah menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi gangguan pendistribusian logistik pilkada ini di TPS-TPS desa dan pulau terpencil," kata Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Sugito di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan pendistribusian logistik pilkada serentak tahun ini di TPS-TPS desa dan pulau terpencil ini menjadi atensi khusus pemerintah provinsi dan akan dikawal ketat oleh Polri, TNI, Bawaslu, KPU dan instansi terkait lainnya.
"Cuaca dan gelombang tinggi salah satu potensi kerawanan dalam mendistribusikan surat suara, kotak suara dan logistik pilkada lainnya ke pulau-pulau terpencil ini dan kita sudah sepakat untuk mengawal dan mengantisipasi potensi kendala pendistribusian logistik pemilihan kepala daerah ini," katanya.
Ketua KPU Provinsi Kepulauan Babel Husin mengatakan jumlah TPS di pulau-pulau terpencil ini sebanyak 39 TPS dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) 15.984 jiwa tersebar di empat kabupaten yaitu Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung dan Belitung Timur.
"Pendistribusian logistik pilkada di 39 TPS pada II pulau terpencil ini akan dilakukan pada H-1 dan H-2 pelaksanaan Pilkada serentak pada 27 November tahun ini," katanya.
Ia mengatakan pendistribusian logistik pilkada ini akan menggunakan kapal laut, namun jika terjadi cuaca buruk seperti gelombang tinggi maka akan digunakan armada kapal dari TNI Angkatan Laut dan Polair.
"Alhamdulillah, kita mendapatkan dukungan dari TNI AL dan Polair untuk mendistribusikan logistik pilkada dan mudah-mudahan tidak terjadi cuaca buruk pada saat penyaluran logistik pilkada nanti ke pulau-pulau kecil ini," katanya.