"Kunjungan ini merupakan kegiatan "outing class" yang bertujuan agar anak-anak didik dapat mengenal sejarah pertimahan dan perjuangan kemerdekaan yang ada di daerah mereka Bangka Belitung," kata Plt Kepala SDN 45, Apriyanti Mutiara, S.Pd.SD di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan, kunjungan ini juga sebagai upaya pengenalan sejarah sejak dini kepada anak didik, ini terlihat bagaimana siswa-siswi sangat antusias ingin melihat, mengenali dan mengetahui sejarah pertimahan. Karena menjadi bagian dari mata pelajaran sejarah yang diajarkan di sekolah.
"Kita ada pelajaran sejarah disekolah, jadi kita tidak hanya dituntut untuk belajar di kelas saja tapi kita juga dituntut untuk melihat yang sesungguhnya, maka kami ajak anak -anak didik kami ke Museum ini," katanya.
Menurut dia, dengan kegiatan seperti ini, membuat para pelajar lebih termotivasi, serta mereka dapat lebih mengenal sejarah pertimahan. Apalagi para pelajar merupakan putra-putri Bangka yang sudah sewajarnya mengenali sejarah pertimahan.
"Di Museum ini juga koleksinya sudah sangat banyak sehingga anak-anak lebih tertarik dan banyak menambah pengetahuan mereka," katanya.
Ia mengatakan, kegiatan "outing class" ini akan terus kita lakukan ke tempat-tempat lainnya sehingga harapan kami siswa-siswi dapat memperbanyak perbekalan ilmu pengetahuan mereka.
Salah seorang pelajar SDN 45 Pangkalpinang, Kharisma Raisa Aqila mengaku senang berkunjung ke MTI Pangkalpinang, karena memiliki sejarah pertimahan yang belum banyak diketahuinya.
"Saya sangat senang, karena selain tempatnya nyaman juga memiliki koleksi sejarah pertimahan mulai dari masa penjajahan hingga kemerdekaan Republik Indonesia," katanya.
Sementara itu, Kepala MTI Kota Pangkalpinang M Taufik mengapresiasi SDN 45 Pangkalpinang dan para guru di dunia pendidikan yang menjadikan MTI sebagai tempat wisata Pendidikan bagi anak-anak didiknya.
"Dengan adanya MTI ini tentunya masyarakat Indonesia khususnya Babel mengetahui sejarah pertimahan dan keberadaan bangunan museum ini," katanya.
Ia mengatakan Gedung Museum Timah Indonesia di Kota Pangkalpinang yang dibangun pada 1958 ini pernah dijadikan tempat perundingan Roem Royen dihadiri oleh tokoh-tokoh penting di antaranya Ir Soekarno, Haji Agus Salim dan pemimpin-pemimpin Indonesia yang diasingkan di Pulau Bangka.
Selain itu, Gedung MTI di Kota Pangkalpinang yang pernah menjadi tempat Bung Karno dan para pemimpin Republik lndonesia dalam pengasingan ini juga memiliki koleksi sejarah pertimahan di Indonesia.