Muntok (Antara Babel) - Sejumlah petani di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, merasa gembira setelah menerima bantuan traktor tangan roda dua dan berjanji akan memanfaatkannya dengan baik untuk meningkatkan produksi padi di daerah itu.
"Kami merasa senang atas bantuan tersebut, kondisi barang cukup bagus sesuai harapan kami," kata pengurus Kelompok Tani Jebul Desa Ibul, Landa di Muntok, Sabtu.
Ia mengatakan, bantuan tersebut sesuai harapan para anggota kelompok tani di desanya untuk meringankan beban kerja mengolah lahan pertanian yang sudah mulai digeluti masyarakat desa setempat dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut dia, perhatian pemerintah perlu dilaksanakan berkelanjutan dengan bantuan alat dan pendampingan agar para petani semakin terampil bersawah dan mampu menggenjot produksi padi.
"Kami barharap pemerintah melalui petugas penyuluh dan dinas terkait terus membina petani mengelola sawah, kami sadar saat ini hasilnya belum memuaskan karena berbagai keterbataan yang ada," katanya.
Ia menerangkan, kelompok tani Jebul Desa Ibul memiliki anggota sebanyak 25 orang petani yang menggarap lahan sawah seluas 25 hektare.
Selain masih baru dalam menggeluti pertanian sawah, kata dia, para petani di desanya selama ini masih mengolah lahan secara tradisional dengan pola "nugal" atau menanam bersama-sama menggunakan tongkat kayu untuk melubangi tanah yang ditanam bibit padi.
Menurut dia, bantuan traktor tangan sangat membantu petani membuka lahan sekaligus meringankan dalam penanaman.
"Kami berharap ke depan pemerintah tetap melakukan pendampingan petani dalam memelihara tanaman padi terutama dalam memberantas hama penyakit," kata dia.
Bendahara Kelompok Karya Tani Desa Airnyatoh, Kecamatan Simpangteritip, Kasmin mengatakan bantuan dua unit traktor tangan tersebut nantinya akan dikelola pengurus kelompok tani penerima untuk dimanfaatkan seluruh anggota.
"Berdasarkan rapat antaranggota beberapa hari lalu telah disepakati nantinya seluruh anggota kelompok bisa memanfaatkan alat tersebut secara bergilir dengan tarif sewa sekitar Rp300.000 per hari," kata dia.
Menurut dia, tarif sewa alat tersebut dinilai tidak terlalu memberatkan petani karena jauh lebih murah dibandingkan sewa traktor pihak swasta.
"Toh uang tersebut untuk operasional kelompok dan perawatan mesin itu sendiri," katanya.
Ia mengatakan, saat ini jumlah warga petani di Desa Airnyatoh sekitar 200 kepala keluarga yang mengolah lahan sawah seluas 300 hektare, terdiri dari sawah cetak baru seluas 235 hektare yang baru memasuki musim tanam pertama dan 65 hektare sawah yang sudah dua kali tanam.
"Melalui bantuan tersebut kami berharap hasil panen gabah kering panen yang saat ini masih di kisaran satu ton per hektar per tahun bisa meningkat sesuai target yang diharapkan," kata dia.