Koba, Babel (ANTARA) - Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, Supendi menyebutkan debat publik pasangan calon (paslon) merupakan debat pemungkas yang mampu meyakinkan masyarakat untuk meneguhkan hati dalam menentukan pilihan.
"Sepanjang debat berlangsung pada Rabu (20/11) malam, kedua pasangan calon benar-benar menunjukkan kualitasnya dan saya pikir itu sangat baik untuk menyakinkan pemilih dalam menentukan pilihan sesuai hati nurani," ujarnya di Koba, Kamis.
Supendi berharap dengan berakhirnya tahapan debat, masyarakat bisa memilih calon bupati dan wakil bupati yang tepat karena pasangan calon mampu menjabarkan secara terperinci terkait program dan gagasan kepemimpinan untuk lima tahun ke depan.
"Memang ajang debat publik ini ruang yang kami siapkan untuk pasangan calon untuk menyampaikan visi dan misi serta penjabaran program strategis selama lima tahun masa jabatan mereka," ujarnya.
Menurut Supendi, debat publik merupakan ruang yang mampu mempengaruhi pemilih untuk memantapkan hati dan pikiran dalam menentukan pilihan dalam Pilkada Serentak 27 November 2024.
"Kami mengharapkan dengan paparan visi dan misi serta gagasan brilian, mampu meyakin masyarakat bahwa mereka adalah pasangan calon terbaik," ujarnya.
Supendi juga memastikan sepanjang debat publik berlangsung selama tiga jam, sudah sesuai dengan aturan dan tata tertib debat.
"Semuanya sudah berjalan sesuai aturan, kita juga diawasi teman-teman dari Bawaslu dan memang menurut catatan kami sudah sesuai dengan aturan yang ada," ujarnya.
Pilkada Bangka Tengah hanya diikuti dua pasangan calon yaitu Algafry Rahman-Efrianda dengan nomor urut 01 dan pasangan Adet Mastur-Erlan Roskar dengan nomor urut 02.
Pasangan Algafry-Efrianda diusung beberapa partai politik koalisi yaitu Partai Golkar, PDIP, Nasdem, Demokrat, PPP, PKS dan PAN. Sedangkan pasangan Adet-Erlan diusung satu partai politik saja yaitu Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).