Tanjung Pandan, Belitung (ANTARA) - Manajemen RSUD Marsidi Judono Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memperbaiki kerusakan mesin genset, guna menjaga pelayanan agar tetap optimal dan maksimal kepada masyarakat saat terjadi peristiwa pemadaman listrik di daerah itu.
"Hari ini teknisi datang dan kalau lancar hari ini sudah bisa digunakan," kata Direktur RSUD Marsidi Judono Belitung, dr. Ratih Lestari Utami usai mendampingi kunjungan Pj Bupati Belitung dan forkopimda meninjau kerusakan mesin genset di RSUD Marsidi Judono, Jumat.
Ia mengatakan, perbaikan genset yang mengalami kerusakan tersebut diperkirakan membutuhkan waktu sekitar dua sampai tiga hari.
"Karena teknisinya harus bongkar lagi dan cek lagi, ada tidak yang miss (salah) karena kemarin baru teknisi internal yang cek kalau ini teknisi dari pihak penyedia genset," ujarnya.
Menurut dia, mesin genset milik RSUD Marsidi Judono sempat mengalami kendala saat terjadinya peristiwa pemadam listrik oleh PLN setempat beberapa hari lalu.
Disampaikan, hal ini sempat mengganggu layanan di RSUD Marsidi Judono, beruntung tidak ada kejadian fatal akibat peristiwa kerusakan genset itu.
"Sangat disayangkan pada, Senin (18/11) tiba-tiba listrik mati, ada petir kalau tidak salah dan juga ada laporan dari PLN yang menyebutkan PLTU Suge ada gangguan," katanya.
Pada saat itu, lanjut dia, pihaknya menghidupkan genset guna menjaga suplai pasokan listrik di RSUD Marsidi Judono namun mengalami kendala.
"Kami ada dua genset satunya hidup namun satunya tidak ngangkat, hidup dalam waktu dua menit dia shut down," ujarnya.
Ia menambahkan, sehingga pada saat itu pihaknya hanya menunggu ataupun mengandalkan aliran listrik dari PLN hidup kembali sekitar satu jam lebih.
"Jadi selama itu teman-teman membantu pasien yang membutuhkan oksigen dengan alat bantu manual seperti tabung oksigen. Alhamdulillah tidak ada yang sampai meninggal dunia kalau ada sedih banget itu," katanya.
Ia menyampaikan, padahal sebelumnya mesin genset tersebut telah dilakukan pengecekan rutin dan tidak ditemukan adanya kendala.
"Sebenarnya secara internal kami, pengecekan genset ini dilakukan secara rutin setiap dua sampai tiga hari sekali dan mesinnya dipanaskan, dihidupkan kemudian dicek semacam simulasi apabila terjadi mati listrik. Sehari sebelum kejadian kami cek dan laporan dari teknisi memang tidak ada kendala," ujarnya.
Dirinya menambahkan, pada, Rabu (18/11) peristiwa pemadaman listrik kembali terjadi sekitar 15 menit, namun pihaknya segera berkoordinasi dengan PLN setempat agar listrik dapat kembali dinyalakan kembali.
"Kemudian kami minta kepada PLN untuk stand by kan genset dan itu sudah terpasang. Pada hari pertama mati lampu sudah dicek teknisi kami menghubungi penyedia karena genset itu kan ada tenaga ahli khusus, dengan dipandu oleh mereka setelah dicek memang ada peralatan yang harus diganti dan sudah dipesan, hari ini teknisi penyedia dan peralatannya datang," katanya.
dr. Ratih menjelaskan, adapun tindak lanjut atas kejadian ini pihaknya akan melaporkan kejadian ini secara resmi kepada Pj Bupati Belitung berikut mitigasi risiko dan rencana ke depannya.
"Baik yang menyangkut rutinitas pengecekan, kalau pemeliharaan sebenarnya kami sudah melakukan pemeliharaan mungkin ke depannya kami akan melatih teknisi," ujarnya.
Dikatakan, untuk saat ini pihaknya menggunakan genset milik PLN guna menjaga suplai listrik di rumah sakit tersebut tetap berjalan lancar saat terjadinya pemadaman.
Meskipun demikian, lanjut dia, kapasitas daya genset tersebut masih kurang untuk mensuplai seluruh pasokan listrik di RSUD Marsidi Judono Belitung saat terjadinya peristiwa pemadaman.
"Sejauh ini yang dikasih adalah 100, jadi ini untuk back up saja, daya yang dibutuhkan adalah 500, kami ada dua genset 500, genset 500 satunya hidup namun satunya tidak," katanya.