Pangkalpinang (Antara Babel) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyiapkan dua unit jembatan darurat, guna mengantisipasi jembatan putus karena bencana alam di daerah itu.
"Kami sedang menyiapkan dua unit jembatan rangka baja, sebagai antisipasi jembatan putus karena banjir dan bencana alam lainnya," kata Kasi Rekontruksi Bidang Rehab Rekontruksi BPBD Kepulauan Babel, A. Wahjudi di Pangkalpinang, Selasa.
Ia menjelaskan anggaran dua unit jembatan rangka baja sebesar Rp2 miliar berasal APBD 2016, guna membenahi perekonomian masyarakat pascabencana alam.
"Kami berharap dengan adanya jembatan darurat ini tidak ada lagi daerah-daerah terisolir, karena akses jembatan putus akibat banjir besar," ujarnya.
Ia mengatakan panjang jembatan darurat yang disiapkan 15 meter dan lebar empat meter, akan disalurkan ke daerah-daerah poros ekonomi tinggi.
"Saat ini sudah ada permintaan bantuan jembatan darurat dari Kabupaten Bangka dan Bangka Tengah," ujarnya.
Menurut dia sebelum jembatan darurat ini disalurkan, pihaknya akan meninjau dan menganalisa poros perekonomian daerah itu. Jika potensi atau tingkat ekonomi daerah itu tinggi, maka jembatan ini akan segera dipasang di daerah itu.
"Bantuan jembatan darurat ini untuk memulihkan ekonomi masyarakat pascabencana alam. Jangan sampai suatu daerah yang memiliki poros ekonomi tinggi terisolir karena jembatan yang menghubungkan ke daerah lain terputus," ujarnya.
Pascabanjir besar pada awal tahun ini, BPBD telah memasang jembatan darurat rangka baja untuk menganti jembatan putus di Desa Kretak Kabupaten Bangka Tengah, karena masyarakat kesulitan memasarkan hasil pertanian, perkebunan ke Kota Pangkalpinang.
"Saat ini perekonomian masyarakat Desa Kretak sudah kembali pulih, karena distribusi kebutuhan pokok dan pemasaran hasil pertanian serta perkebunan masyarakat kembali lancar," ujarnya.