Jakarta (Antara Babel) - Kepala Pusdatin dan Humas Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan pencarian
korban runtuhnya jembatan yang menghubungkan Pulau Nusa Lembongan dan
Nusa Ceningan di Kabupaten Klungkung Provinsi Bali dihentikan.
"Dihentikan karena tidak ada laporan korban hilang dari masyarakat
sekitar," kata Sutopo lewat pesan elektroniknya yang diterima di
Jakarta, Senin.
Keputusan itu, kata dia, sesuai hasil rapat koordinasi antara Bupati
Klungkung, BPBD Klungkung, BPBD Provinsi Bali, TNI, Polri, Kantor SAR,
Dinas PU dan perbekel Desa Nusa Penida dan Nusa Ceningan.
Dia mengatakan korban runtuhnya jembatan sepanjang 150 meter itu
adalah delapan orang meninggal dunia dan 34 orang luka-luka. Selain
itu,17 sepeda motor yang tenggelam sudah diangkat seluruhnya.
Korban meninggal, kata dia, telah diserahkan kepada pihak keluarga.
Semua korban adalah warga Desa Jungut Batu dan Desa Nusa Lembongan.
Jembatan Kuning atau Jembatan Cinta yang menghubungkan Pulau Nusa
Lembongan dan Nusa Ceningan runtuh pada Minggu (16/10) pukul 18.30 WITA
akibat kabel sling jembatan terputus.
Berdasarkan laporan dari Dinas PU, jembatan itu merupakan penghubung
kabupaten Sematapura-Klungkung yang dibangun sekitar tahun 1995.
Jembatan tersebut sejatinya dibangun untuk penyeberangan manusia tetapi
kerap digunakan sepeda motor untuk melintas.
Sutopo mengatakan, pada Kamis (13/10) sudah dilakukan inspeksi dan
jembatan dinyatakan kritis untuk dilewati. Rambu larangan telah dipasang
tetapi masyarakat tetap memanfaatkan jembatan karena hanya jembatan
tersebut yang menjadi sarana penghubung dua pulau.
BNPB: Pencarian Korban Jembatan Lembongan Dihentikan
Senin, 17 Oktober 2016 12:26 WIB
Dihentikan karena tidak ada laporan korban hilang dari masyarakat sekitar.