Pangkalpinang (ANTARA) - Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan ekspor perikanan Kepulauan Babel selama 2024 sebanyak 7.933.248 kilogram, atau turun 1.025.747 kilogram dibandingkan tahun sebelumnya 8.958.995 kilogram.
"Penurunan ekspor perikanan ini karena permintaan pasar dunia yang berkurang," kata Ketua Tim Kelompok Karantina Ikan BKHIT Kepulauan Babel Hasbullah Iwansyah Hakim di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia menyatakan ekspor berbagai jenis perikanan Kepulauan Babel selama 2024 sebanyak 7.933.248 kilogram dengan rincian ikan sembilang 1.184.800 kilogram, ikan sebelah 1.475.880 kilogram, manyung 1.173.200 kilogram, bawal laut 847.280 kilogram.
Selanjutnya ekspor daging rajungan 698.320 kilogram, cumi segar 692.928 kilogram, ikan senangin 591.920 kilogram, kakap 533.960 kilogram, udang segar 16.280 kilogram dan ekspor udang kipas sebanyak 318.680 kilogram.
"Komoditas perikanan Kepulauan Babel selama 2024 diekspor ke Malaysia, Singapura dan Vietnam," katanya.
Ia menyatakan penurunan ekspor perikanan ini tidak hanya dikarenakan permintaan negara tujuan yang berkurang, tetapi juga disebabkan kondisi cuaca di perairan Kepulauan Babel yang tidak bersahabat dan harga ikan di pasar dunia yang rendah.
"Harga ikan di pasar negaa tujuan ekspor ini rendah, sehingga eksportir lebih memilih tidak mengekspor dan memasarkan di pasar lokal yang harganya cukup tinggi," katanya.
Menurut dia dalam meningkatkan ekspor perikanan ini, BKHIT terus membantu dan mendukung pelaku usaha perikanan ini dengan mempermudah sertifikasi komoditas yang akan dilalulintaskan ke pasar dunia.
"Kita berkeiginan untuk terus membantu masyarakat, agar ekspor perikanan pada tahun ini kembali meningkat," katanya.