Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Mutu Kementerian Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat nilai ekspor perikanan selama Januari hingga Juni 2025 mencapai Rp314 miliar atau mengalami peningkatan dibandingkan periode sama 2024 yang mencapai Rp42,8 miliar.
"Tren ekspor perikanan ini terus naik, karena permintaan pasar dunia meningkat," kata Kepala Badan Mutu Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Kepulauan Babel Dedy Arief Henriyanto di Pangkalpinang, Bangka Belitung (Babel), Rabu.
Ia mengatakan total sertifikasi ekspor perikanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dari Januari hingga Juni 2025 dengan 1.034 frekuensi ekspor sebanyak 7.743 ton senilai Rp314 miliar, sehingga dapat mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat di daerah tersebut.
"Hasil perikanan tangkap, budi daya dan produk olahan ikan Kepulauan Babel itu diekspor ke empat negara tujuan yaitu Malaysia, Australia, Vietnam dan Singapura," katanya.
Baca juga: Badan Mutu KKP Babel bentuk Kampung Mutu Perikanan di Koba
Baca juga: Badan Mutu KKP Babel kawal mutu perikanan Koperasi Merah Putih
Ia menyatakan jenis ikan yang paling banyak diekspor adalah mayong, udang dengan tujuan ekspor ke Malaysia dan cumi dengan tujuan ekspor Australia.
"Kebutuhan dan tingkat konsumsi perikanan di empat negara tujuan ekspor ini terus meningkat dan ini terlihat dari peningkatan jumlah ekspor, frekuensi dan negara tujuan ekspor yang bertambah," katanya.
Dedy mengatakan dalam upaya meningkatkan ekspor perikanan di Kepulauan Babel, Badan Mutu KKP telah menandatangani kerja sama dengan 59 negara dan dalam perjanjian kerja sama tersebut telah disepakati produk perikanan harus mengikuti sistem penjamin mutu.
"Kami terus membina, mengedukasi dan melatih pelaku usaha untuk terus meningkatkan kualitas mutu perikanan ini, untuk meningkatkan ekspor perikanan tangkap, budidaya dan produk olahan perikanan di daerah ini," ujar dia.
