Tanjungpandan, Belitung (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Vina Cristyn Ferani menyampaikan klarifikasi soal beredarnya foto rapat jajaran Forkompinda Belitung di Hotel Grand Mercure Kemayoran Jakarta, sehingga ramai menjadi perbincangan di media sosial beberapa hari lalu.
"Saya ingin menyampaikan klarifikasi yang sebenarnya sehingga masyarakat Belitung khususnya pengguna media sosial tidak menerima informasi yang simpang siur dari satu sisi atau sepihak saja," katanya di Tanjungpandan, Minggu.
Menurut dia, pada saat itu rombongan Forkopimda Belitung termasuk dirinya secara pribadi selaku Ketua DPRD Belitung mendapatkan undangan dari Kedutaan Amerika Serikat di Jakarta untuk menghadiri kegiatan dialog atau diskusi soal potensi kelautan dan perikanan di Belitung.
Ia mengatakan, kegiatan tersebut berlangsung mulai 14-16 Januari bertempat Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta.
"Jadi kami diundang untuk menghadiri kegiatan dialog atau diskusi yang sangat terhormat dan penting sekali bagi kemajuan dan perekonomian Belitung," ujarnya.
Vina menjelaskan, di tengah berlangsungnya kegiatan rapat tersebut, jajaran Forkopimda Belitung juga menggelar rapat koordinasi di hotel Grand Mercure Kemayoran Jakarta guna membahas sejumlah isu-isu strategis dan permalasahan krusial di daerah.
"Termasuklah membahas tindak lanjut hasil undangan diskusi dengan Kedutaan Amerika Serikat. Bukan sengaja berangkat menggelar rapat di hotel mewah seperti anggapan negatif masyarakat lewat unggahan foto rapat itu Facebook. Kami sedang menjalankan tugas dan bekerja," katanya.
Selain itu, lanjut dia, dalam rapat koordinasi Forkopimda Belitung tersebut banyak hal-hal yang dibahas untuk kemajuan daerah.
"Kami bukan sedang jalan-jalan atau sedang liburan kami sedang bekerja menjalankan amanah masyarakat. Jadi kami mohon jangan didiskreditkan seolah-oleh kami ini enak rapat di hotel mewah atau sedang liburan dan lain sebagainya," ujarnya.
Dirinya sangat menyayangkan unggahan di media sosial Facebook yang disertai dengan narasi negatif seakan-akan menyudutkan jajaran Forkopimda Belitung.
"Kami sangat menyayangkan itu jadi jangan seperti itulah mengunggah ulang foto rapat kami di Jakarta dengan narasi-narasi negatif yang terkesan sangat mendiskreditkan dan subjektif," katanya.
Padahal, lanjut Vina, pihaknya juga merasakan apa yang dirasakan oleh masyarakat Belitung di tengah situasi mencekam atas buronnya Desertir Sertu Hendri pada saat itu.
"Namun kami tetap mempercayakan kepada jajaran TNI/Polri bisa menangkap buronan itu. Kalau kami tetap memberikan dukungan moral dan semangat karena ranah ini bukan wewenang kami. Ini ada ranah institusi yang berwenang melakukan pengejaran dan penangkapan terhadap buronan itu," ujarnya.
