Mentok, Babel (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berupaya meningkatkan sosialisasi dan edukasi untuk mencegah warga terkena penyakit demam berdarah dengue (DBD).
"Edukasi dan sosialisasi kita gencarkan melalui para petugas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di seluruh kecamatan, para bidan desa dan para relawan," kata Kepala Dinkes Kabupaten Bangka Barat Muhammad Sapi'i Rangkuti di Mentok, Selasa.
Dinkes Bangka Barat mencatat sepanjang tahun 2024 terjadi sebanyak 207 kasus DBD di daerah itu, dengan jumlah pasien meninggal dunia nol.
Dari catatan tersebut, kata dia, kasus DBD paling banyak dilaporkan terjadi di Kecamatan Mentok dan pihaknya terus menguatkan edukasi dan sosialisasi, selain itu juga akan membagikan bantuan bibit ikan nila kepada masyarakat.
"Kami akan membagikan bibit ikan nila ke setiap kecamatan, nanti teknis pelaksanaannya akan dibagikan petugas Puskesmas di wilayah kerja masing-masing," katanya.
Keberadaan ikan nila diyakini akan membantu membasmi jentik nyamuk di bak dan tempat penampungan air yang ada di rumah dan pekarangan warga.
Selain pola tersebut, pihaknya juga selalu memberikan imbauan agar masyarakat ikut terlibat aktif dalam pemberantasan nyamuk aedes aegypti di lingkungan masing-masing.
"Jaga kebersihan lingkungan dan rutin menguras tempat penampungan air," ujarnya.
Ia meminta masyarakat agar lebih memperhatikan kebersihan dan kesehatan lingkungan tempat tinggal, sekolah dan fasilitas umum dengan menerapkan program 3M (Menguras tempat penampungan air, Menutup tempat penampungan air dan Mengubur berbagai barang berpotensi sebagai tempat bagi nyamuk berkembang biak).
Dinkes Bangka Barat tingkatkan edukasi cegah DBD
Selasa, 21 Januari 2025 21:03 WIB
