Pangkalpinang (ANTARA) - BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan Kepulauan Babel pada Januari 2025 mengalami deflasi y-on-y sebesar 0,23 persen, atau terjadi penurunan indeks harga konsumen (IHK) 103,60 menjadi 103,36.
"Perkembangan harga berbagai komoditas pada Januari 2025 secara umum menunjukkan adanya penurunan secara tahunan," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan perkembangan harga berbagi komoditas di Kepulauan Babel pada Januari 2025 secara month to month (m-to-m) mengalami deflasi 0,85 persen, atau terjadi penurunan indeks Januari 2025 terhadap indeks Desember 2024.
Deflasi y-on-y Kepulauan Babel terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks kelompok pengeluaran, yaitu perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 15,39 persen, informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,17 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks atau mengalami inflasi, yaitu makanan, minuman dan tembakau 3,35 persen, pakaian dan alas kaki 1,81 persen, perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,24 persen.
Kelompok kesehatan naik sebesar 1,35 persen, transportasi 0,50 persen, rekreasi, olahraga dan budaya 1,51 persen, pendidikan 3,22 persen, penyediaan makanan dan
minuman/restoran 0,66 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 3,89 persen.
Ia menyatakan komoditas yang dominan memberikan sumbangan terhadap deflasi y-on-y antara lain tarif listrik, sawi hijau, angkutan udara, tomat, sawi putih, bawang merah, bensin, anggur, ikan singkur, susu bubuk untuk balita.
Selain itu, jeruk, ikan kembung, ikan pari, sabun cair, cuci piring, telepon seluler, kol putih, kubis, pembersih lantai, gipsum, pengharum cucian, dan tissu.
Sedangkan komoditas yang memberikan andil terhadap inflasi y-on-y antara lain sigaret kretek mesin (SKM), emas perhiasan, minyak goreng, beras, kopi bubuk, daging ayam ras, ikan selar, tude, sepeda motor, sigaret kretek tangan (SKT), bahan bakar rumah tangga, akademi, mobil, kacang panjang, telur ayam ras.
"Ikan tongkol, cumi-cumi, ikan ekor kuning, sigaret putih mesin (SPM), ikan kerisi, dan bawang putih," katanya.