Washington (Antara Babel) - Seorang pembantu terpercaya Hillary Clinton
mendesak FBI mempublikasikan apa yang diketahui lembaga ini soal
hubungan Donald Trump dengan Rusia. Dia juga menuduh FBI tidak adil
karena membebarkan penyelidikannya soal email Hillary namun bungkam soal
Trump.
FBI telah membuka penyelidikan awal mengenai tuduhan
bahwa Trump atau para pembantu terdekatnya mengenai hubungan Trump
dengan orang-orang Rusia atau komunitas bisnis Rusia. Namun mengaku
tidak menemukan bukti yang bisa menjadi dasar untuk menerbitkan surat
perintah penyidikan. FBI tidak pernah mempublikasikan penyelidikan soal
ini.
Seminggu sebelum Pemilu 8 November, tim kampanye Hillary
berusaha menghalau dampak buruk pengumuman Direktur FBI James Comey
Jumat pekan lalu bahwa FBI tengah menyelidiki email-email baru yang
mungkin berkaitan dengan penggunaan server pribadi oleh Hillary selagi
menjadi menteri luar negeri.
Hillary yakin FBI tidak akan menemukan hal apa pun yang bermasalah dari penyelidikan terbaru itu.
Manajer kampanye Hillary Robby Mook mempertanyakan mengapa Comey tidak membuka informasi mengenai koneksi Trump-Rusia itu.
"Jika
Anda bertanggung jawab dalam merilis informasi mengenai penyelidikan
terhadap calon presiden, buka semua hal yang Anda tahu soal Donald
Trump. Buka informasi menyangkut hubungan dia dengan orang-orang Rusia,"
kata Mook kepada CNN.
Penyelidikan awal FBI menindaklanjuti
tuduhan bahwa Trump atau orang-orang dekatnya mungkin telah menyalahi
Undang-Undang Praktik Korupsi Asiang atau terlibat dalam kontak atau
berdagang dengan orang Rusia yang tengah menjadi sasaran sanksi keuangan
AS atau internasional.
Pemerintah AS menuding Rusia melakukan
serangan siber terhadap organisasi-organisasi Demokrat. Demokrat
mengkritik Trump karena Trump mengambil kebijakan luar negeri yang
pro-Rusia.
Kemungkinan Rusia turut campur dalam kampanye Pilpres
AS kembali mengemuka setelah edisi online majalah Slate melaporkan bahwa
sekelompok pakar komputer memperingkatkan ada ribuan koneksi antara
sebuah server yang dioperasikan atas nama Organisasi Trump dengan
komputer-komputer dalam sebuah perusahaan Rusia, Alfa Bank, di Moskow.
Berita Terkait
Diproyeksi menang, Donald Trump dikhawatirkan runtuhkan sistem multilateral
6 November 2024 22:40
Hasil pilpres AS "tidak penting" buat Iran
6 November 2024 19:59
Pakar: AS akan berpaling dari Asia Tenggara jika Trump presiden lagi
6 November 2024 19:32
Donald Trump apresiasi masyarakat AS usai "terpilih" sebagai Presiden Ke-47
6 November 2024 15:59
Donald Trump menang Pilpres AS 2024
6 November 2024 15:45
Menanti hasil pilpres AS dan dampaknya terhadap ekonomi Indonesia
6 November 2024 14:49
Harris dan Trump bersaing ketat dengan selisih suara 1 hingga 3 persen
5 November 2024 17:54
Putin: Rusia akan dukung Kamala Harris pada Pilpres AS 2024
5 September 2024 23:51