Manggar (ANTARA) - KONI Belitung Timur harus menyusun ulang kembali rencana anggaran di tahun 2025 ini. Kondisi ini terjadi lantaran hibah yang diterima mengalami penurunan dari rencana program kerja 2024 lalu.
Dipimpin Ketua Umum KONI Beltim Terpilih Hendro, para pengurus pun merefocusing anggaran yang ada. Selama dua hari 14-16 Februari 2025. Rapat ini ditujukan untuk merubah fokus anggaran di Kantor Sekretariat KONI Beltim.
“Jadi kegiatan rapat selama dua hari lalu itu untuk penyamaan persepsi program kerja yang dilaksanakan KONI Belitung Timur untuk tahun 2025. Karena kita tahu bahwa kondisi saat ini KONI memiliki keterbatasan dalam anggaran hibah yang diberikan di tahun 2025 yakni sebesar Rp1,1 miliar,” ungkap Kepala Bidang Perencanan, Program Anggaran dan Mobilisasi Sumber Daya KONI Beltim, Dela Wahyudi Rinursyah di Manggar, Senin.
Dengan anggaran yang minimalis, program peningkatan prestasi olahraga harus mengedepankan efektivitas dan efisiensi. Apalagi di Tahun 2025 ini, para atlet tengah dipersiapkan untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII di Pangkalpinang 2026 mendatang.
Tahun ini, lanjut Dela terdapat perbedaan penyusunan anggaran. Di mana di tahun-tahun sebelumnya, anggaran hibah yang diberikan sudah meliputi kegiatan dan program yang akan dilaksanakan.
“Kalau di tahun sebelumnya kita tidak perlu pusing karena semua sudah tercover di dalam hibah. Untuk tahun ini kita ada sedikit PR karena anggaran itu tidak bisa mengakomodir semua program yang di tahun sebelumnya sehingga di tahun ini kita harus lebih selektif terkait program-program mana yang akan menjadi unggulan di KONI Beltim,” jelas Dela.
Dela menyatakan tahun 2025 ini, 70 persen dari total anggaran KONI Beltim atau sekitar Rp770 juta akan diprioritaskan peruntukannya bagi kegiatan dan program di tiga bidang utama KONI Beltim, yakni Bidang Pembinaan Prestasi, Bidang Sport Science, Iptek dan Pendataan serta Bidang Organisasi, Pendidikan dan Penataran.
“Bukanya bidang-bidang lain tidak prioritas, cuman karena keterbatasan anggaran ini. Jumlah itu pun masih jauh dari nilai kebutuhan yang ideal, makanya kekurangan anggaran kita butuh bantuan dari dewan penyantun,” ujar Dela.
Pada rencana Surat Keputusan Kepengurusan KONI Beltim tercantum nama-nama Dewan Penyantun KONI Beltim. Dewan Penyantun ini nantinya akan menjadi donatur untuk berbagai kegiatan dan program olahraga prestasi di periode masa jabatan 2025-2029 ini.
Setidaknya ada 15 nama yang tercantum dalam Dewan Penyatun, mulai dari pengusaha, perusahaan hingga perbankan yang beroperasi di Kabupaten Beltim.
Ketua Umum KONI Beltim, Hendro mengatakan kedudukan Dewan Penyantun untuk menunjang kegiatan KONI, terutama untuk meningkatkan prestasi atlet, pelatih dan sebagainya. Mengingat anggaran olahraga tidak bisa hanya mengandalkan dari bantuan Hibah Pemerintah Kabupaten Beltim.
“Kita tidak bisa berdiam diri dengan hibah yang minim ini. Dengan adanya dewan penyantun harapan kita dapat membantu kondisi keuangan di KONI Beltim,” kata Hendro.
Konsep pemberian bantuannya menurut Hendro layaknya tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR). Di mana pengusaha atau pun perusahaan menyumbangkan sedikit keutungannya untuk prestasi olahraga di Kabupaten Beltim.
“Sasaran kami adalah perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Beltim. Harapan kami mereka dapat menyalurkan rezeki yang mereka dapat untuk kepentingan prestasi olahraga, bukan untuk saya atau untuk KONI,” ujar Hendro.
Usai pelantikan dan pengukuhan Ketua dan Pengurus KONI Beltim, Hendro mengungkapkan akan langsung bertemu dengan pimpinan perusahaan dan pengusaha yang tercantum sebagai dewan penyantun.
“Nanti kita akan cari waktu untuk segera bertemu dengan mereka. Namun beberapa di antaranya sudah menyatakan kesiapannya untuk membantu KONI Beltim,” ungkap Hendro.
Hendro menyatakan jika nantinya bantuan atau CSR olahraga yang diberikan akan dipertanggungjawabkan, kepada seluruh Dewan Penyatun dan seluruh masyarakat Beltim. KONI Beltim akan terbuka dengan anggaran dan kegiatan yang dilaksanakan.
“Kita menjunjung transparansi, apalagi ini dana publik. Jika nanti ada bantuan, selain ke publik laporan juga akan kita sampaikan ke Bupati, DPRD Beltim, BPK RI, Kejaksaan serta kepolisian, biar jelas penggunaannya,” ujar Hendro.