Pangkalpinang (Antara Babel) - Empat korban meninggal kapal penumpang Ekpres Bahari yang terbakar pada Kamis (22/8) diterbangkan dari Bandara Tanjung Pandan (Belitung) ke Bandara Depati Amir Pangkalpinang (Bangka) untuk diserahkan kepada keluarga.
"Seluruh korban sudah terindenfikasi dan akan diserahkan kepada keluarga di Kota Pangkalpinang," kata Kepala Cabang Pelayaran Ekpres Bahari, Sapri di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan empat korban meninggal terbakarnya kapal tersebut diterbangkan menggunakan pesawat milik maskapai penerbangan Sky pada pukul 07.00 WIB dan tiba di Bandara Depati Amir sekitar pukul 11.30 WIB.
"Saat ini, keluarga korban sudah menunggu di Bandara Depati Amir Pangkalpinang menunggu kedatangan empat jenazah korban Kapal Ekpres Bahari yang terbakar di Perairan Selat Nasik Belitung," ujarnya.
Ia menjelaskan empat korban yang meninggal dunia tersebut terdiri dari satu orang bayi, dua orang ibu rumah tangga dan satu orang laki-laki berumur 60 tahun.
Sementara korban luka dirawat di Rumah Sakit Umum Tanjung Pandan untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan.
Ia menjelaskan kecelakaan kapal yang membawa 177 orang penumpang tersebut diduga karena salah seorang penumpang kapal membuang puntung rokok dan mengenai bahan yang mudah terbakar.
Kapal yang dinahkodai Candra Kusuma dengan 12 orang anak buah kapal itu berangkat dari Pelabuhan Pangkalbalam menuju Pelabuhan Tangjung Pandan pada Kamis (22/8) pukul 13.30 WIB dan musibah tersebut terjadi pada pukul 17.30 WIB. Kapal naas tersebut kemudian tenggelam.
"Sampai saat ini kami belum bisa mengontak kru kapal, jadi kami belum mendapatkan informasi lengkap baik terkait penyebab musibah maupun soal tambahan korban jiwa," ujarnya.