Pangkalpinang (Antara Babel) - Jumlah korban meninggal dalam musibah terbakarnya kapal cepat Ekspres Bahari pada 22 Agustus bertambah dua orang dari sebelumnya empat penumpang.
"Kami terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan petugas pelabuhan Pangkalbalam dan Pelabuhan Tanjung Pandan yang telah diterjunkan ke lokasi kejadian untuk membantu pencarian dan evakusi korban sejak kemarin malam," kata Kasubsi Lalu Lintas Kapal Adpel Pangkalbalam Choyriah Bari di Pangkalpinang.
Ia menjelaskan, kedua korban meninggal itu ditemukan di sekitar lokasi terbakarnya kapal cepat Ekspres Bahari yang berangkat dari Pelabuhan Pangkalbalam, Tanjungpinang (Pulau Bangka) menuju Pelabuhan Tanjung Pandan (Pulau Belitung), Kamis.
"Informasi yang kami sampaikan merupakan data yang berasal dari petugas di lapangan serta hasil koordinasi dengan pihak yang berwengan," ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat khususnya keluarga korban dalam musibah itu untuk mencari dan meminta perkembangan informasi kepada piha yang berwenanang yakni Kesahbandaran dan Ototitas Pelabuhan (KSPO) di daerah ini, Basarnas, dan kepolisian.
"Banyak informasi yang beredar di masyarakat kurang akurat dan hanya mencipatakan desas-desus yang dapat menyebabkan kepanikan di daerah ini," ujarnya.
Ia mengungkapkan, penyebab sementara terbakarnya kapal Ekspres Bahari karena kelalaian penumpang yang membuang puntung rokok dan mengenai bahan yang mudah terbakar.
"Kami belum bisa memastikan penyebab musibah itu karena masih menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian dan petugas pelabuhan," ujarnya.
Ia berharap, masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang banyak beredar di daerah itu dan melakukan recheck pada pihak yang memiliki wewenang.
"Kami berharap masyarakat tidak langsung menerima begitu saja informasi yang beredar tanpa jelas siapa yang menyampaikan," ujarnya.