Pangkalpinang (ANTARA) - Dokter spesialis saraf di Rumah Sakit (RS) Siloam Bangka, dr Dwi Asep, SpS mengakui hingga saat ini dirinya banyak menemukan pasien stroke berusia produktif, meski angka kejadian pasien stroke menjadi sorotan karena sudah menurun.
"Turunnya angka kejadian pasien stroke ini menjadi sorotan, namun saya pribadi banyak sekali menemukan pasien stroke di usia 40 awal yang mana usia ini masih sangat produktif," kata dr Dwi Asep, SpS kepada ANTARA Babel di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan banyaknya kasus seperti ini diperlukan tata laksana yang baik dari rumah sakit agar angka kecacatan dan kematian menurun drastis sehingga orang yang sudah terkena stroke dapat pelayanan dan pengobatan yang baik agar saat sembuh mereka bisa beraktivitas dengan normal.
Stroke adalah penyakit yang sangat dipengaruhi oleh lifestyle. Anak-anak muda sekarang banyak yang sudah mengalami hipertensi dan kadar gulanya meningkat karena asupan karbohidrat dan gula yang tinggi tanpa dibarengi dengan aktifitas fisik yang cukup.
"Kasus seperti ini yang sebelumnya tidak terdeteksi dan menjadi berat akhirnya terkena stroke. Jika suda terdiagnosa stroke segera datang ke RS Siloam Bangka agar dapat pelayanan terstandarisasi," ujarnya.
Baca juga: Terima penghargaan WSO Angels Awards Gold status, layanan stroke di RS Siloam Bangka berstandarisasi internasional
Untuk tingkat kesembuhan pasien stroke juga sangat bervariasi tergantung usia, berapa besar letaknya sumbatan dan berapa banyak penyakit yang dibawa sebelum menderita stroke. Jika penyakit bawaan hanya hipertensi saja maka harapan kesembuhan lebih besar.
Sedangkan jumlah dokter spesialis saraf yang ada di Bangka Belitung, jika dibandingkan dengan jumlah pasien stroke, masih minim karena jika dilihat dari sebaran ke setiap rumah sakit masing-masing rumah sakit hanya ada 1 atau 2 dan banyak yang hanya satu dokter.
"Jumlah dokter spesialis saraf masih sangat dibutuhkan untuk mengoptimalkan layanan kesehatan. RS Siloam Bangka akan ada penambahan dokter spesialis, tentunya untuk menghasilkan layanan terbaik," ujarnya.
Baca juga: Penanganan gula darah pada saat Bulan Ramadan