PBB (ANTARA) - Usai melancarkan serangan udara terbaru di Gaza, otoritas Israel memerintahkan warga sipil di wilayah kantong Palestina itu untuk mengungsi, menurut sejumlah badan kemanusiaan PBB pada Selasa (18/3).
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan militer Israel memerintahkan warga di sejumlah area di Beit Hanoun dan Khan Younis untuk mengungsi, perintah evakuasi pertama sejak 15 Januari.
Akibat serangan Israel, banyak warga Gaza terpaksa mengungsi dan mencari tempat lain yang lebih aman.
OCHA mengatakan luas area yang tercakup dalam perintah evakuasi tersebut mencapai sekitar 23 kilometer persegi, atau lebih dari 6 persen luas wilayah Jalur Gaza, dan mencakup lebih dari puluhan lokasi yang menampung pengungsi.
Area tersebut juga memiliki tiga klinik dan satu rumah sakit lapangan, yang memiliki fasilitas medis tambahan di sekitarnya.
Menurut OCHA, tidak ada jaminan keselamatan, perlindungan, dan kesejahteraan yang diberikan bagi mereka yang diperintahkan untuk pergi, terlebih lagi bagi mereka yang tetap tinggal.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa evakuasi medis yang direncanakan untuk Selasa (18/3) telah ditolak. Badan PBB itu menyerukan agar proses evakuasi tersebut dilanjutkan.
"PBB dan para mitra kami yang bekerja di bidang pendidikan melaporkan bahwa kegiatan di lebih dari 300 fasilitas di seluruh Jalur Gaza telah dihentikan, yang mengakibatkan ribuan anak kehilangan hak mereka untuk mendapatkan pendidikan," kata Farhan Haq, wakil juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Sebelumnya, Muhannad Hadi, koordinator kemanusiaan untuk wilayah pendudukan Palestina, mengatakan bahwa pembantaian oleh Israel itu tidak dapat diterima. Dia enambahkan bahwa gencatan senjata harus segera diberlakukan kembali.
"Orang-orang di Gaza telah mengalami penderitaan yang tak terbayangkan dan mengakhiri permusuhan, memberikan bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan, membebaskan para sandera, dan memulihkan layanan dasar serta mata pencarian masyarakat adalah satu-satunya jalan yang harus ditempuh ke depannya," kata Hadi.
Dia menambahkan bahwa penggunaan kekuatan militer yang lebih besar oleh Israel hanya akan menambah penderitaan penduduk Palestina yang kondisinya sudah sangat buruk.
Sumber: Xinhua