Teheran (ANTARA) - Berikut sejumlah perkembangan utama terkini dari situasi di Timur Tengah yang berhasil dihimpun Xinhua hingga Senin (16/6) pukul 07.30 WIB.
Korps Garda Revolusi Islam Iran (Islamic Revolution Guards Corps/IRGC) mengonfirmasi bahwa delapan komandan senior lainnya dari divisi kedirgantaraan IRGC tewas akibat serangan udara Israel pada Jumat (13/6) di Teheran, ibu kota Iran.
Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di outlet berita resminya, Sepah News, IRGC menyampaikan belasungkawa atas "kesyahidan" para komandan seniornya tersebut.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Iran Hossein Kermanpour pada Minggu (15/6) mengatakan244 orang di Iran telah tewas akibat serangan udara Israel dalam 65 jam terakhir. Dalam sebuah unggahan di platform media sosial X, Kermanpour mengungkapkan bahwa wanita dan anak-anak termasuk di antara korban yang tewas, sementara 1.277 korban luka dirawat di rumah sakit.
Iran melancarkan serangan udara baru ke Israel pada Minggu (15/6) malam, melukai sedikitnya dua orang dan menyulut kebakaran, kata pihak berwenang Israel. Serangan itu terjadi tak lama setelah Israel mengumumkan bahwa armada jet tempurnya telah kembali memulai gelombang serangan udara di Iran barat untuk menargetkan lokasi-lokasi peluncur rudal.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Minggu (15/6) mendesak Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk segera mengambil tindakan guna mengakhiri konflik antara Iran dan Israel. Erdogan juga menyampaikan kesiapan Turki untuk memfasilitasi diplomasi guna menyelesaikan sengketa nuklir Iran. Selama pembicaraan kedua Trump dan Erdogan via telepon dalam dua hari, Erdogan menyambut baik pernyataan Trump tentang pengakhiran konflik antara Israel dan Iran, ungkap kantor kepresidenan Turki dalam sebuah pernyataan.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan dia telah melakukan pembicaraan via telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu (14/6) mengenai ketegangan di Timur Tengah dan perundingan perdamaian Rusia-Ukraina. Kedua kepala negara sepakat "perang Israel-Iran harus diakhiri."
"Dia (Putin), seperti halnya saya, merasa perang Israel-Iran ini harus diakhiri," tulis Trump di platform media sosialnya, Truth Social. Trump menambahkan bahwa Putin mengenal Iran dengan "sangat baik."