Pangkalpinang (Antara Babel) - Harga kacang kedelai di sejumlah pasar tradisional Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) turun karena pasokan dari sentra produksi di Pulau Jawa dan Sumatera meningkat.
"Harga kacang kedelai turun menjadi Rp10.000 dari Rp11.500 per kilogram," kata Kepala Seksi Pengadaan dan Penyaluran Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindah) Provinsi Kepulauan Babel, Marhoto di Pangkalpinang, Kamis.
Ia menjelaskan stok kedelai di gudang distributor mencapai 130 ton atau meningkat dibanding sepekan lalu 115 ton dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Diperkirakan stok kedelai akan terus bertambah, karena pengusaha melakukan pasokan secara berkelanjutan," ujarnya.
Ia mengatakan penurunan harga kedelai itu juga diikuti harga kacang hijau turun menjadi Rp20.000 dari Rp21.000 per kilogram, kacang tanah turun menjadi Rp24.000 dari Rp26.000 per kilogram.
"Diperkirakan harga palawija ini akan terus mengalami penurunan karena pasokan berjalan lancar sehingga dapat meringankan beban masyarakat khusus usaha rumah tangga dalam meningkatkan usahanya," ujarnya.
Menurut dia, untuk memenuhi kebutuhan kacang kedelai, kacang hijau dan tanah masyarakat, pedagang masih mengandalkan pasokan dari petani dari Pulau Jawa dan Sumatera, karena hasil pertanian lokal yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang tinggi.
"Saat ini ketergantungan pasokan komoditas kacang-kacangan dari luar daerah sekitar 80 persen sehingga potensi kenaikan harga cukup tinggi, apabila pasokan dari daerah asal berkurang," ujarnya.