Pangkalpinang (ANTARA) - Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Bangka Belitung mendorong pembangunan ekonomi dan keuangan syariah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Mulai 23 hingga 25 April 2025 kami menggelar rangkaian kegiatan Bangka Belitung Ekonomi dan Keuangan Syariah (Bekisah) di Kota Pangkalpinang. Ini merupakan salah satu upaya kita dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah di daerah ini," kata Kepala Perwakilan BI Babel Rommy S. Tamawiwy di Pangkalpinang, Jumat.
Bekisah merupakan agenda tahunan Bank Indonesia yang menjadi bagian dari rangkaian menuju Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) dan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF).
Kegiatan ini menghadirkan pameran UMKM dan layanan publik, yang diikuti oleh 40 pelaku usaha lokal dan sejumlah lembaga, sebagai bentuk konkret kolaborasi dalam membangun ekonomi berbasis syariah.
Tujuan utama program ini adalah mengembangkan potensi ekonomi dan keuangan syariah sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi daerah.
Pada tahun kelima pelaksanaan Bekisah yang mengusung tema Sinergi Inovasi Keuangan Syariah: Memperkuat Transformasi Ekonomi untuk Kesejahteraan Umat, ini merupakan sebuah komitmen nyata untuk mendorong akselerasi ekonomi berbasis nilai-nilai syariah.
"Tiga fokus utama peran Bank Indonesia dalam mendukung penguatan ekonomi dan keuangan syariah di Bangka Belitung," ujarnya.
Ia menjelaskan, penguatan pertama adalah pengembangan ekosistem produk halal yang menyentuh pelaku usaha, model bisnis syariah, kelembagaan, hingga infrastruktur pendukung dan jaminan kehalalan produk.
Fokus ini diarahkan pada sektor-sektor unggulan seperti makanan-minuman, pertanian, peternakan, busana Muslim, dan pariwisata ramah Muslim yang terintegrasi dari hulu ke hilir.
Kedua, penguatan sektor keuangan syariah, yang diwujudkan melalui penyempurnaan regulasi, inovasi produk keuangan, serta peningkatan volume transaksi guna memperluas akses pembiayaan berbasis syariah.
Selain itu, inovasi juga dilakukan dengan digitalisasi wakaf bekerja sama dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI) melalui platform Satu Wakaf Indonesia. Aplikasi ini juga memudahkan masyarakat dalam menunaikan wakaf secara digital.
Ketiga, literasi dan inklusi keuangan syariah melalui berbagai kegiatan edukatif. Bank Indonesia juga aktif mendorong gaya hidup halal, melalui sosialisasi dan literasi, termasuk melalui pelaksanaan Bekisah.
"Dalam upaya ini, BI menggandeng berbagai mitra strategis seperti pemerintah daerah, lembaga keuangan, asosiasi, masjid, pondok pesantren, lembaga ZISWAF, media, dan UMKM," katanya.
Pelaksanaan tugas Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi Babel Tarmin memberikan apresiasi atas kontribusi Bank Indonesia dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.
"Kami berharap sinergi lintas sektor yang telah terbangun dapat diperkuat untuk mewujudkan ekosistem syariah yang inklusif dan berkelanjutan," katanya.