Pangkalpinang (ANTARA) - Kantor Bahasa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sukses menggelar final pemilihan duta bahasa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) yang diikuti oleh 20 peserta putra putri terbaik usia 18-25 tahun dari berbagai profesi.
Dari 20 peserta yang masuk dalam final, terpilih lima terbaik dan pemenang pertama akan mewakili Bangka Belitung di tingkat nasional pada September mendatang.
"Mereka menjadi rool model dalam penguasaan bahasa negara, perlindungan bahasa dan sastra daerah, penginternasional bahasa Indonesia juga pengembangan literasi," kata Kepala Kantor Bahasa Babel, Muhammad Irsan di Pangkalpinang, Sabtu (10/5) sore.
Ia mengatakan setelah masuk ke final ini para finalis juga menjadi mitra kantor bahasa dalam pengembangan lingkungan dan penggunaan bahasa juga sastra serta literasi dan menginternasionalkan bahasa Indonesia.
"Mereka akan menjadi garda terdepan untuk perlindungan bahasa dan tumbuhnya literasi serta memberi pengembangan bahasa dan sastra," ujarnya.
Budayawan Bangka Belitung, Ahmad Elvian yang menjadi salah satu juri dalam Final Pemilihan Duta Bahasa Babel mengatakan dari 20 finalis, dipilih lima terbaik dan terbaik pertama akan mewakili Babel ke tingkat nasional.
Hal pertama yang nilai para juri yakni dari adat budaya melayunya melalui busana. Kedua kemampuan mereka berbahasa dan pengetahuan tentang sastra dan yang ketiga kemampuannya menjawab pertanyaan apakah sesuai dengan pertanyaan yang disampaikan juri.
"Untuk mereka yang terbaik pesan saya teruslah mengasah diri, memahami bahasa dan sastra baik daerah, Indonesia maupun bahasa asing. elamat kepada kantor bahasa yang sudah sukses menggelar kegiatan ini," ujar Elfian.
Faris Adil dan Nadia Kaltsum Ulayyah, dinobatkan sebagai duta bahasa Kepulauan Bangka Belitung (Babel) setelah menyisihkan belasan finalis lainnya yang berasal dari berbagai profesi.
Dan empat terbaik lainnya yang menjadi duta bahasa Kepulauan Bangka Belitung yakni Kelvin Arisiki dan Raufah Sayyidah Adila, terbaik kedua. Vargas Pratama dan Sarlomi Marlinda Ratu, terbaik ketiga. Hadi Azhari dan Rindiani Andesti, terbaik keempat dan terbaik kelima, Maulana Hidayat dan Ersy Dwi Maryani.