Pangkalpinang (ANTARA) - Kapolda Bangka Belitung Irjen Pol Hendro Pandowo turut prihatin terhadap kasus pelecehan seksual yang terjadi di Kabupaten Bangka Selatan.
Maka dari itu, atas kejadian ini menjadi atensi dan perhatiannya terlebih melibatkan anak-anak di bawah umur.
"Kejadian kasus pelecehan seksual di Bangka Selatan ini menjadi atensi bagi saya Kapolda Bangka Belitung untuk melakukan tindakan terutama pencegahan," kata Irjen Hendro dalam keterangan tertulis yang diterima di Pangkalpinang, Rabu (28/5/25).
Selain itu, Kapolda mengatakan akan melakukan tindakan tegas dengan mengawal kasus ini berkoordinasi bersama jaksa serta pengadilan agar tidak ada kejadian serupa.
Namun demikian, menurut Hendro Pandowo tindakan preventif atau pencegahan terhadap kasus ini lebih sangat penting.
Baca juga: Polda Babel siapkan pengamanan shalat Idul Adha hingga pembagian hewan kurban
Baca juga: 32 personel Polda Babel terima penghargaan, Kapolda Babel: Semoga jadi motivasi untuk bekerja lebih baik
"Enam bulan sebelum kejadian ini, Saya sudah perintahkan Dir Krimum melalui PPA untuk melakukan himbauan kepada orang-orang yang berpotensi untuk jadi korban pelecehan seksual seperti di sekolah, panti asuhan, anak-anak yatim," ungkapnya.
"Sehingga kita sudah masuk enam bulan lalu, data yang kita lakukan kurang lebih 40 kali sudah ke tempat-tempat itu memberikan himbauan terhadap contoh-contoh kasus baik terhadap anak-anak maupun para pengasuh," sambungnya.
Ia juga menuturkan, pihaknya akan lebih semakin masif melakukan upaya sosialisasi dan himbauan ini dengan mengedepankan fungsi gabungan dari unit PPA, Binmas hingga jajaran Samapta.
"Termasuk seperti bullying, menimbulkan trauma, sakit yang mendalam bagi anak-anak. Ini akan menjadi 1 paket, namun kita prioritaskan sekarang yang di Basel untuk kemudian kita sosialisasikan sehingga tidak ada lagi kejadian seperti ini," ucapnya.
Baca juga: Tersangka pencabulan anak di Bangka Selatan terancam 20 tahun penjara
Baca juga: Pemkab Bangka Selatan jamin hak pendidikan korban pencabulan
Lebih lanjut, Kapolda juga telah memerintahkan jajarannya untuk terus memberikan pendampingan baik secara pengobatan maupun pemulihan psikis terhadap para korban pada kasus itu.
Ia juga menambahkan, akan memberikan perlindungan kepada korban dan masyarakat yang berani speak up atau angkat bicara apabila ada kejadian ditempat itu.
"Kalau ada potensi kejadian ditempat tinggalnya, silahkan laporkan ke nomor aduan yang ada. Kita akan rahasiakan identitas pelapor, termasuk para wartawan, silahkan sampaikan info ke Kabid Humas atau ke Saya langsung untuk kita cegah agar tidak terjadi lagi," terangnya.
Sebagai informasi, Dit Reskrimum Polda Bangka Belitung melalui Subdit IV Renakta telah membuat selebaran himbauan kepada masyarakat terkait kejadian baik KDRT serta kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Di dalam selebaran tersebut telah dicantumkan kontak person yang bisa dihubungi yakni Hotline 110, nomor whatsapp 0811-7172-99 ataupun kantor Polisi terdekat.