Pangkalpinang (ANTARA) - Hari Raya Idul Adha adalah salah satu momentum yang paling ditunggu tunggu oleh umat muslim di seluruh dunia, diperingati untuk merayakan momen besar rangkaian puncak dari ibadah haji. Salah satunya di Kepulauan Bangka Belitung.
Momentum Hari Raya Idul Adha ini menjadi semangat, khususnya untuk para ibu-ibu yang berbondong bondong untuk menyiapkan hidangan yang akan dipersiapkan untuk dihidangkan kepada keluarga maupun para tamu yang akan datang ke rumah. Para keluarga akan berdatangan serta berkumpul menjalin silaturahmi sambil menyantap makanan yang disediakan oleh tuan rumah. Oleh karena itu pastinya para ibu rumah tangga sibuk dalam membeli persiapan bahan pokok yang nantinya akan dimasak. Hal inilah yang menjadi semangat ibu-ibu untuk pergi ke pasar dan membeli barang persediaan untuk membuat makanan.
Permintaan para ibu-ibu masyarakat inilah yang mempengaruhi meningkatnya permintaan kebutuhan terhadap penjualan yang ada di pasar sehingga menjadi lebih tinggi yang berpengaruh dalam penyebab kondisi pasar yang malah menjadi semakin ramai dibandingkan dengan keadaan pasar pada hari - hari biasanya.
Pengaruh terjadinya peningkatan permintaan menjelang Hari Raya Idul Adha inilah yang menjadikan semakin meningkatnya permintaan terhadap kebutuhan masyarakat yang ada di pasaran. Peningkatan ini semakin lama semakin meningkat yang disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi kualifikasi banyaknya harga barang yang semakin naik, mulai dari harga ayam, daging, sayur, bumbu masakan, tulang sapi dan berbagai macam bahan pokok lainnya yang menjadi fokus para ibu-ibu untuk membeli perlengkapan yang dibutuhkan.
Ibu Iraya, salah seorang warga mengatakan harga daging sapi di pasar yang awalnya dari Rp130.000/kg menjadi Rp135.000/kg, harga cabe yang sebelumnya Rp40.000/kg naik menjadi Rp45.000/kg, serta bengkuang yang awalnya harganya Rp12.000 menjadi Rp15.000.
Rini, salah seorang ibu rumah tangga mengatakan beberapa harga bahan pokok lainnya yang semakin lama semakin naik menjelang hari raya Idul Adha. Harga daging ayam yang biasanya Rp28.000/kg saat ini terus meningkat menjadi Rp37.000/kg, daging serta tulang sapi juga semakin meningkat. Juga sama seperti halnya harga santan kelapa yang semakin naik karena tingginya permintaan yang dibutuhkan ibu-ibu khususnya dalam pembuatan rendang di hari raya Idul Adha.
Apakah semua itu memiliki keterkaitan antara faktor permintaan masyarakat yang tinggi dengan pendapatan yang didapatkan? Menurut pendapat penulis jawabannya adalah tentu saja "ya". Hal itu saling memiliki keterkaitan hubungan antara satu sama lainnya.
Berdasarkan data BPS Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung pada April 2025, Pangkalpinang mengalami Inflasi y-on-y sebesar 1,67 persen dengan IHK sebesar 106,81, selain itu, Pangkalpinang mengalami inflasi m-to-m sebesar 0,85 persen dan inflasi y-to-d sebesar 1,89 persen.
Terjadinya Inflasi inilah yang menyebabkan kenaikan barang yang terus menerus. Faktor ini menyebabkan permintaan yang tidak bisa tercover akibatnya permintaan harga barang yang terus menerus meningkat bahkan kenaikan yang terjadi secara terus menerus tiada hentinya. Apalagi ditambah dengan semakin mendekatinya hari raya Idul Adha ini, yang pada akhirnya permintaan ini juga menjadi salah satu faktor adanya peningkat keinginan kebutuhan masyarakat.
Kenaikan UMP salah satu menjadi pendukung masyarakat Bangka Belitung dalam memenuhi kebutuhan menjelang Hari Raya Idul Adha. Berdasarkan Keputusan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 188.44/628/DISNAKER/2024, UMP Bangka Belitung 2025 naik sebesar Rp236.600 atau sebesar 6,5% menjadi Rp3.876.600 yang sebelumnya sebesar Rp3.640.000.
Keterlibatan antara kedua hal tersebutlah yang menyebabkan semakin meningkatnya faktor kebutuhan yang dibutuhkan serta keinginan yang saling berhubungan satu sama lain. Tanpa disadari segala keterkaitan hubungan itu akan terus menerus menjadi pacuan dalam perkembangan ekonomi yang semakin lama semakin naik. Inflasi yang terjadi juga dapat mempengaruhi kinerja ekonomi yang pada dasarnya menjadi tolak ukur masyarakat dalam halnya mengatur perekonomian yang ada kedepannya. Harga bahan pokok di pasaran yang juga bisa saja tidak mengalami perubahan dikarenakan inflasi yang tidak turun - turun.
Maka dari itu diperlukannya persiapan yang stabil dalam mengatur keuangan yang baik dan benar. Penyimpanan serta investasi yang dibutuhkan agar tetap terjaganya kestabilan ekonomi yang baik dan sehat. Oleh karena itu diperlukannya kesiapan mental, tidak hanya saat saat kejadian kenaikan yang secara tiba- tiba karena hari-hari yang spesial seperti Hari Raya Idul Adha ini. Namun juga bisa saja seterusnya menjadi terus meningkat tanpa adanya penurunan. Oleh karena itu dengan adanya pembelajaran dari kejadian peningkatan inflasi yang dirasakan di masyarakat serta pola pikir yang semakin lama semakin berkembang, maka para masyarakat akan terus bijak dalam mengatur keuangan di masa depan.
Sehingga dengan adanya kenaikan pada harga barang semakin mendukung antara permintaan para masyarakat dalam memenuhi keinginan yang diperkuat dengan adanya pendapatan yang mulai meningkat yang dimana keduanya saling berhubungan dalam hal penjualan serta pembelian kebutuhan mendekatinya hari raya Idul Adha yang semakin dekat. Terimakasih dan selamat merayakan Hari Raya Idul Adha ke 1446 Hijriah.
*) Penulis adalah Mahasiswa Manajemen Universitas Bangka Belitung
Meningkatnya permintaan kebutuhan masyarakat jelang Idul Adha didukung dengan kenaikan UMP
Oleh Aylha Fhasya Annur Nisa *) Rabu, 4 Juni 2025 17:33 WIB
