Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Distributor sembilan bahan pokok di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengeluhkan permintaan sembako masyarakat di pasar murah sepi, karena kurangnya koordinasi dan sosialisasi kegiatan upaya pemerintah daerah menekan harga tersebut menjelang Natal dan Tahun Baru 2018.
"Kami merugi penjualan sembako di pasar murah rendah, bahkan tidak terjual sama sekali," kata salah seorang distributor sembako, H Awi di Pangkalpinang, Senin.
Ia bersama pelaku usaha sembako lainnya sepakat membantu pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga menjelang hari kebesaran agama di akhir tahun ini, melalui kegiatan pasar murah, meningkatkan pasokan dan stok sembako dan lainnya.
"Kegiatan pasar murah baru-baru ini, kami bawa sembako satu truk dan pulang semobil karena tidak laku terjual," ujarnya.
Ia mengatakan untuk mendukung pasar murah ini, distributor harus mengeluarkan biaya yang cukup tinggi, diantaranya ongkos untuk membawa sembako tersebut ke lokasi pasar murah yang jauh ke desa-desa dan lainnya.
"Kami berharap pemerintah daerah sebelum mengelar pasar murah ini berkoordinasi dan menyosialisasikan kegiatan ini kepada masyarakat. Jangan sampai disaat pasar murah hanya beberapa orang saja warga yang berkunjung di pasar murah tersebut," katanya.
Demikian juga A Kiu mengaku kegiatan pasar murah tidak efektif dan tidak tepat sasaran.
"Sakit rasanya, kita bersusah payah membawa sembako ke pelosok desa tetapi hanya laku beberapa kilogram saja," katanya.
Kabid Pengembangan Perdagangan Disperindag Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Mashun mengakui sosialisasi kegiatan pasar murah beberapa waktu lalu masih kurang.
"Kegiatan pasar murah menyambut Maulid Nabi Muhammad kemarin atas permintaan masyarakat yang secara mendadak, sehingga kegiatan sosialisasi tidak berjalan dengan baik," ujarnya.
Distributor keluhkan permintaan sembako masyarakat di pasar murah sepi
Senin, 26 November 2018 16:25 WIB